Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah kemampuan hitung matematika peserta didik masih rendah, peserta didik masih belum mampu menyelesaikan soal-soal berbasis masalah, serta hasil belajar matematika peserta didik sebagian besar masih di bawah KKM.
Best practice ini penting untuk dibagikan karena berisi tentang pendiskripsian pengalaman terbaik seorang guru terkait keberhasilannya dalam menyelesaikan masalah selama proses pembelajaran. Best practice juga memuat pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga bisa memudahkan guru dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik. Selain itu, bagi rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama dalam pembelajaran, dapat menerapkan pengalaman ini sebagai salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Peran dan tanggung jawab guru dalam praktik ini adalah sebagai guru yang berperan aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, guru juga berperan sebagai sumber belajar, fasilitator, motivator, pengelola kelas, pembimbing, dan evaluator. Guru juga bertanggung jawab menciptakan pembelajaran yang bekualitas dan bermakna bagi peserta didik. Sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dapat tercapai sesuai harapan yang diinginkan.
Tantangan yang dihadapi dalam mencapai tujuan adalah:
1. Â Model pembelajaran yang digunakan belum bervariasi dan inovatif
2. Â Guru belum menggunakan media yang konkret dan menarik
3. Â Guru kurang memberikan latihan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik
4. Â Motivasi belajar peserta didik masih rendah
Pihak-pihak yang terlibat dalam mencapai tujuan tersebut adalah guru, teman sejawat, peserta didik, dosen dan guru pamong sebagai pembimbing.
Langkah-langkah aksi yang dilakukan oleh guru adalah:
1. Memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran dan karakteristik peserta didik
2. Guru memilih media pembelajaran yang dikuasai dengan baik dalam pembuatan dan juga penerapannya.
3. Penggunaan media konkret dan berbasis TPACK selama proses pembelajaran.
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan sintaks model pembelajaran yang dirancang oleh guru dalam RPP.
5. Membuat bahan ajar dan LKPD yang menarik untuk peserta didik.
6. Membuat soal evaluasi berbasis HOTS.
Strategi yang digunakan oleh guru untuk menghadapi tantangan tersebut adalah:
1. Memilih untuk menggunakan model pembelajaran PBL, sedangkan untuk metodenya berupa demostrasi, diskusi kelompok dan tanya jawab.
2. Guru menyiapkan media konkret yaitu papan musi dan stiky notes warna warni. Sedangkan media yang berbasis TPACK, guru menyajikan permasalahan dalam bentuk ppt menggunakan proyektor.
3. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dengan ice breaking dan reward.
4. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dengan tahapan-tahapan kegiatan telah disesuaikan dengan sintaks model pembelajaran yang dipilih dan dirancang dalam RPP.
5. Guru merancang bahan ajar dan LKPD disesuaikan dengan kemampuan peserta didik dan disajikan dengan tampilan yang menarik.
Proses untuk menghadapi tantangan tersebut adalah:
1. Tahap Persiapan
Guru dibimbing oleh dosen dan guru pamong mendesain pembelajaran yang inovatif. Guru juga mendapatkan arahan dan masukan teman-teman satu kelompok.
2. Tahap Pelaksanaan
Guru melaksanakan desain pembelajaran yang telah dibuat sesuai dengan sintaks PBL. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
3. Tahap Evaluasi dan Refleksi
Guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk menetukan apakah kegiatann pembelajaran sudah menyelesaikan permasalahan atau belum. Guru juga menentukan rencana tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya.
Sumber daya atau materi yang digunakan oleh guru untuk melaksanakan strategi adalah:
1. Kompetensi guru
2. Sarana LCD
3. Media Pembelajaran (Bahan Ajar, LKPD, Papan Musi, Stiky Notes, PPT, Lembar Evaluasi)
Dampak kegiatan pembelajaran ini bagi guru adalah meningkatkan kompetensi guru dalam mendesain pembelajaran yang menarik, inovatif  dan bermakna bagi peserta didik. Selain itu guru juga lebih terampil dalam membuat ppt dan canva.
Dampak bagi peserta didik adalah meningkatkan kemampuan belajar peserta didik, penggunaan media yang menarik membuat peserta didik lebih aktif dan semangat dalam pembelajaran, peserta didik lebih mudah memahami konsep kelipatan persekutuan dan KPK menggunakan papan musi, peserta didik terbiasa menyelesaikan soal cerita tentang KPK berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.