Cerita 1
Hanya maaf yang bisa lidah ini rangkai
Untukmu yang kubiarkan menatap langit sendiri
Kulakukan semua itu bukan karena ku benci
Bukan pula karena kehadiran yang lain
Maafkan aku yang telah tega meninggalkanmu
Meski hanya dengan satu alasan
Aku ingin kau berkembangtiap waktu
Maafkan aku
Kuingin kemajuanmu
Kuingin kau jauh lebih baik seperti yang dulu
Maafkan aku
Adanya aku disisimu tak menjadikanmu lebih baik
Tak membuatmu lebih berkembang
Tak merubahmu menjadi lebih hebat
Pujian, kekaguman dan ketakjuban
Tak pernah lagi kudengar
Sejak adanya aku di sisimu
Maafkan aku untuk kesekian kalinya
Kuharap kau tak merasa sakit hati
Kuharap pula kau tak membencimu
Meskipun kutahu itu harapan yangmustahil
Percayalah,,,
Hatiku untukmu
Ku kan terus menanti, mencari dan setia mendengar
Tuk setiap kabar keberhasilanmu
Di sini,,,,ditempatku berdiri kini..
Untukmu yang Terkasih
Yang telah membesarkan namaku
Meski aku belum bisa membalasnya…..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H