Menurut sobat Kompasiana, siapa yang melakukan kurban pertama? Apakah Nabi Adam as? atau Nabi Muhammad saw? atau ada jawaban lain?
Jika belum tahu jawabannya, yuk kita cari tahu bersama!
Sobat Kompasiana pasti pernah mendengar kisah-kisah Nabi Ibrahim as. Kisah ketika beliau menghancurkan berhala dan kemudian dibakar hidup-hidup oleh Raja Namrud. Atau kisah tentang istrinya Siti Hajar yang mencari air untuk anaknya Ismail, hingga ditemukannya mata air dari bawah kaki Ismail yang kini dikenal dengan Sumur Zam-Zam.
Selain kisah-kisah di atas, ternyata masih ada kisah lainnya. Kisah ini berhubungan kegiatan pada Hari Raya Idul Adha, yaitu Kurban. Mari kita simak kisah Kurban Pertama.
Pada suatu malam Nabi Ibrahim mendapatkan wahyu lewat mimpi. Dalam mimpi itu, beliau menyembelih anak yang sangat dicintainya, Ismail. Mimpi seorang nabi merupakan perintah Allah. Tentu saja mimpi ini membuat Nabi Ibrahim bimbang. Orang tua mana yang tega menyembelih anaknya sendiri?
Namun ketaatannya terhadap Sang Pencipta harus lebih diutamakan dari rasa cinta kepada anaknya. Nabi Ibrahim pun menceritakan mimpinya dan berdiskusi dengan Ismail anaknya.
Tak disangka. Ismail kecil mengiyakan dan menyuruh ayahnya mengedepankan ketaatan kepada Allah daripada cintanya. Ismail adalah contoh anak yang mengesampingkan egonya dan berani berkorban untuk ayahnya.
Percakapan Nabi Ibrahim dan Ismail diabadikan dalam Al- Qur'an :
“Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu “maka pikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai Bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS Ash-Shafaat: 102).
Akhirnya tanggal berkurban pun ditetapkan, yaitu tanggal 10 Dzulhijjah.
Di tengah perjalanan, setan datang menggoda Nabi Ibrahim agar mengurungkan niat untuk mengorbankan anaknya. Dengan keimanan yang kuat Nabi Ibrahim mengambil batu-batu kecil dan melemparkannya ke arah setan. Peristiwa ini kini termasuk rangkaian ibadah haji, yaitu Lempar Jumrah.