Mohon tunggu...
Ashim Adz-dzorif
Ashim Adz-dzorif Mohon Tunggu... -

simple tapi gak gampang

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Kere Selalu (PKS)

14 Maret 2014   23:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:56 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

musim kampanye sudah mulai setahun lalu, beberapa partai sudah mengiklankan partainya dengan berbagai selogan kerakyatan di televisi, ada yang pro petani, ada yang pro ekonomi, ada yang pro kebinekaan, ada yang mengusung restorasi indonesia, ada yang menghujat kebijakan pemerintah inilah itulah dan banyak slogan slogan keren lainya yang bertengger di layar kaca. Indonesia hebat, Bersih Peduli Tegas, kerja nyata, ulama, indonesia raya semua slogan itu dibalut angel yang pas dan dipadukan dengan back sound yang yahud menjadi iklan terbaik sepanjangan masa.

foto foto caleg sudah menghiasi bahu bahu jalan, berterbangan dengan variasi balon udara dan bendera super besar, baliho ukuran 5 x 6 telah penuh berisi wajah wajah sumringah para calon wakil rakyat baru yang digadang gadang bakal menjadi harapan baru Indonesia

namun ada partai besar yang intensitas iklanya lebih sedikit daripada partai lain, partai yang masuk menjadi 4 besar pemilu tahun 2009 hanya mengeluarkan iklan beberapa detik di televisi, itu pun dengan jumlah yang sedikit. dibandingkan partai kecil lainya yang tidak mendapat jatah wakil ketua DPR partai ini kalah jauh dari pesaing pesaingnya dibidang advertaising atau periklanan partai. ada apa? dan siapa? itulah partai keadilan sejahtera. entah mungkin mereka malu dengan publik karena pemimpinya  sudah tersangkut kasus korupsi. mungkin mereka juga sudah tidak punya uang untuk melakukan iklan di televisi karena kekayaanya disita KaPeKa?

mungkin iya partai ini partai dengan duit paling sedikit....kemarin di metro tv disiarkan bahwa partai ini yang paling banyak mengembalikan uang gratifikasi sebanyak 1,9 milyar...mungkin hampir setara sama duit yang bakal diterima presidenya lufti hasan ishak tahun lalu, yang aneh kan harusnya uang 1,9 aja dibalikin masa yang beda dikit 2 milyar mau ditrima..kan logikanya gak masuk..yah gak taulah media atau kpk..hhmmm

trus masalah iklan...ternyata setelah ditelusuri partai ini lebih mengedepankan aksinyata daripada konsep dan bualan iklan belakan, kalo di iklan banyak yang menjanjikan anti impor, menyediakan lapangan kerja dll, partai miskin ini dengan kerja nyatanya sering membuka bazar murah di kalangan masyarakat ekonomi lemah. bazar murah ini lebih mendidik daripada memberikan bantuan secara cuma cuma, karena masyarakat berpikirnya bahwa mereka membeli jadi butuh usaha untuk mendapatkanya bukan menerima sehingga membuat mental mereka menjadi pengemis yang hanya menjadi peminta minta dan penerima sumbangan. dari sisi derajat dan pesikologi maka bazar murah ini lebih menghargai dan menjunjung martabat masyarakat, kalo sumbangan mengakibatkan sang penerima bantuan akan memiliki hutang budi maka bazar murah ini membuat masyarakat merasa bahwa mereka sama karena mereka membeli bukan meminta

bazar yang dilakukan dibeberapa daerah terpencil ternyata lebih disukai daripada konsep iklan yang mengedepankan perwajahan politik pencitraan, banyak warga yang mengatakan bahwa bazar murah ini yang melakukan hanya PKS partai lain belum pernah. "katanya kerja nyata...kok gak pernah bantu warga" "katanya pro rakyat, tp turun ke masyarakat saja tidak" ini yang dikatakan masyarakat kelas bawah terhadap partai partai yang hanya mengedepankan iklan dan popularitas. PKS datang menjawab semua sindiran itu tidak hanya ketika pemilu hadir namun beberapa tahun sebelumnya kegiatan ini rutin dilakukan , itu yang dikatakan warga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun