Mohon tunggu...
Ashfiya Dipta
Ashfiya Dipta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki ketertarikan terhadap aktivitas memanah, berkuda, dan olahraga tenis meja. Senang membaca novel karya Tere Liye.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Kurikulum International Baccalaureate (IB) di Sekolah Rijnlads Lyceum, Belanda

27 November 2024   18:38 Diperbarui: 27 November 2024   19:04 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(dari kiri ke kanan) Ahmad, Adinda, dan Ashfiya bersama Mr. Rutkowski (Sumber: dokumen pribadi)

Sekolah Rijnlands Lyceum (Sumber: dokumen pribadi)
Sekolah Rijnlands Lyceum (Sumber: dokumen pribadi)
International School of Rijnlands Lyceum merupakan salah satu sekolah internasional berbasis kurikulum International Baccalaureate (IB) yang merupakan sistem pendidikan yang dicetuskan oleh International School of Geneva, Swiss. Kurikulum IB dikenal hingga ke penjuru dunia termasuk Indonesia dan menjadi salah satu kurikulum yang diakui oleh dunia khususnya sebagai salah satu syarat untuk masuk universitas top dunia. 

Kurikulum IB yang ditawarkan di Rijnlands Lyceum meliputi the Primary Years Programme (PYP), the Middle Years Programme (MYP), dan Diploma Programme (DP). Selain itu, untuk program yang ditawarkan di Rijnlands Lyceum selain kurikulum IB adalah program dengan Kurikulum Nasional Belanda dan Tweetalig Onderwijs (TTO) atau program dengan Kurikulum Nasional Belanda namun diselenggarakan secara bilingual menggunakan bahasa inggris dan bahasa belanda.  Kami diberi kesempatan untuk mengobservasi salah satu jenjang di Rijnlands Lyceum yaitu jenjang DP pada salah satu kelas praktikum dengan mata pelajaran sains atau IPA Terpadu. Kami juga diberi kesempatan untuk melakukan wawancara terhadap guru mata pelajaran tersebut, Mr. Rutkowski. 

Pada kegiatan praktikum yang kami observasi, guru memberikan penugasan berupa kunjungan ke pekarangan sekolah di mana peserta didik ditugaskan untuk memotret 20 spesies tumbuhan yang berbeda untuk kemudian dicari dan didiskusikan klasifikasinya di dalam kelas. Dari kegiatan praktikum ini kami mengetahui bahwa Rijnlands Lyceum memberikan kebebasan kepada pengajar mengenai strategi dan cara mengajarnya. 

Kami sempat bertanya mengenai apa perbedaan yang dirasakan dari Sekolah Nasional Belanda dan Sekolah Internasional berdasarkan pengalam mengajarnya. Mr. Rutkowski menjelaskan perbedaan yang cukup jelas terlihat yaitu peserta didik di Sekolah Internasional memiliki rasa hormat, rasa menghargai lebih tinggi kepada gurunya dibanding peserta didik di Sekolah Nasional di Belanda. Kemudian peserta didik di Sekolah Internasional memiliki keberanian lebih tinggi untuk bertanya dan berpendapat dibanding peserta didik di Sekolah Belanda, sehingga dapat diasumsikan bahwa peserta didik di Sekolah Internasional kemungkinan memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas. 

Ditulis oleh Adinda dan Ahmad, 17 Mei 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun