Seringkali kita mendengar ungkapan, "Matematika itu tidak ditanyakan di akhirat." Ungkapan ini merujuk pada kenyataan bahwa dalam kehidupan setelah mati, kita tidak akan dimintai pertanggungjawaban tentang rumus-rumus atau teori-teori matematika yang kita pelajari di dunia. Namun, meskipun hal tersebut benar, penting untuk kita ingat bahwa ilmu matematika tetap memiliki peranan penting dalam kehidupan dunia, terutama untuk mendukung ibadah dan kesejahteraan umat manusia.
Matematika bukan hanya tentang angka dan rumus, tetapi juga tentang keteraturan, proporsi, dan pembagian yang adil. Sebagai contoh, dalam menjalankan ibadah zakat, kita perlu menghitung jumlah yang harus dikeluarkan berdasarkan harta yang kita miliki. Begitu pula dalam pembagian warisan, di mana matematika digunakan untuk memastikan bahwa setiap ahli waris menerima bagian yang sesuai dengan ketentuan agama. Tanpa matematika, perhitungan yang adil dan tepat menjadi sangat sulit dilakukan.
Oleh karena itu, meskipun matematika tidak ditanyakan langsung di akhirat, mempelajari matematika adalah investasi untuk kehidupan yang lebih baik di dunia. Ilmu ini membantu kita menjalani kehidupan sehari-hari dengan benar, memastikan bahwa ibadah kita dilaksanakan dengan tepat dan adil, serta menjaga kesejahteraan sosial dalam masyarakat. Jadi, belajar matematika bukanlah hal yang sia-sia, melainkan bagian dari upaya kita untuk hidup dengan lebih baik dan benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H