Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menghina Presiden dan Politik Domba Garut

29 Agustus 2016   15:26 Diperbarui: 29 Agustus 2016   15:38 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

REVOLUSI SPIRITUAL

Nunik Wulandari II dan Andi Redani Putribangsa dilaporkan kePolda Sumut karena dianggap menghina Presiden Joko Widodo dan masyarakat Batak. Keduanya mengunggah foto presiden menggunakan pakaian adat batakdi media sosial Facebook yang disertai kata-kata penghinaan. 

Laporan tersebut dibuat oleh Lamsiang Sitompul,  yang merasa dirinya bagian dari Suku Batak selaku Ketua Aliansi Masyarakat Luat Pahae (AMLP). Tindakan Lamsiang Sitompul patut jadi contoh bagi seluruh bangsaIndonesia. Bagaimana bersikap dengan beretika yang benar sebagai seorang warga negarayang berpancasila.

Lamsiang Sitompul tidak marah-marah dan memaki Nunik WulandariII dan Andi Redani Putribangsa lewat Facebook yang sangat mungkin bisa ikutmengotori medsos dengan kata-kata yang bisa melemahkan persatuan bangsa. Memang Presiden Jokowi tidak mungkin bisa menolak dirinyadicemoh, dihina dan sebagainya. 

Sebagai seorang warga negara dari suku dan agama manapun yangmenghormati negaranya, sangat wajar jika sangat marah jika presidennya dihina olehsiapapun.

Presiden Jokowi adalah seorang kepala negara yang dihormatiseluruh dunia. Dan menjadi presiden karena unggul secara sah dan teruji oleh MKdalam pilpres 2014. Siapapun boleh mengkritisi sebuah kebijakan presiden demikesempurnaannya. Tetapi tidak boleh menentang atau menyalahkan.

Mengkritisi pemerintah bisa berupa kalimat-kalimat sindirandalam orasi maupun dalam bentuk karikatur sampai teatris yang bisa mengundang senyum,tawa atau marah bagi yang tersindir dan juga menghadirkan pesan—yang mungkin berbedaatau tidak terpikirkan oleh pemerintah.

Menentang kebijakan pemerintah berarti melawan pemerintah atauberbuat yang berbau makar. Maka dalam hal demikian bila perlu alat negara bisabetindak mengamankan kebijakan pemerintah. 

Menyalahkan pemerintah hanya bisa dilakukan jika kebijakan sudahdilaksanakan. Sehingga menimbulkan kerugian bagi pemerintah maupun rakyat.

Pada zaman Presiden SBY. Pernah ada sekelompok masa berunjukrasa dengan berekspresi menuntun kerbau yang ditarik dengan tali yang diikatkandihidungnya bertulis SBY di tubuh kerbau.

Wajar Presiden SBY bisa marah. Tetapi sebagai presiden beliaumungkin bisa marah hanya dalam dada saja. Memerintahkan polisi untuk menangkap pengunjuk rasa pun tak elokdi negara demokrasi. Kecuali unjuk rasa itu melanggar aturan dan ada pihak yangmerasa dirugikan.  Apalagi jika sampai berbuatanarkis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun