Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Makar yang Diragukan Sebagai Makar?

7 Desember 2016   16:01 Diperbarui: 7 Desember 2016   16:07 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

REVOLUSI SPIRITUAL.

Takbir, istihgfar, salat Jumat, shalawat, istighosah, doa, zikir, tausiah, demo—aksi, 212 Super Damai digelar di lapangan Monas, seluas ruang masjid-masjid di mana saja ada salat Jumat. Apa pun sebutan ritual yang dipertontonkan dalam demo, fakta merupakan pembesaran lanjutan demo 411.  

Penulis mencoba menebak dan membaca fenomena jutaan orang beriman yang datang berbondong-bondong dengan baju,jilbab, sorban atau pun tutup kepala putih-putih, dari berbagai kota berkumpul di kawasan Monas dan sekitarnya. 

Mereka menuntut keadilan kepada Presiden Jokowi. Atas ucapan Ahok yang dituduh sebagai menista agama, ulama dan Quran. Yang mengucap Ahok yang dituntut Presiden Jokowi?

Ritual salat Jumat 2 Desember 2016. Presiden Jokowi hadir dan salat bersama orang-orang beriman yang menggelar demo salat di lapangan Monas. 

Kehadiran Presiden Jokowi jelas menyampaikan pesan yang pasti bahwa Presiden tetap bersama rakyat dan juga menunggu keadilan yang sedang berproses akan mengadili Ahok.

Rakyat sebaiknya tidak usah membuang ongkos, bersusah payah meghabiskan tenaga datang ke Jakarta dan membuang waktu hanya untuk demo salat.

Keuntungan apa yang didapat dengan demo salat bersama yang demikian? Jangan ada yang jawab bahwa keuntungan salat dalam aksi demo 212 super damai adalah “terserah Tuhan.” Sebab salat yang diterima Allah adalah salat mereka yang berserah diri—tanpa menuntut apapun maupun siapa pun.

Kalau mereka yang salat menuntut keadilan kepada Presiden Jokowi. Maka Tuhan pun tak peduli karena presiden pun termasuk golongan mereka yang berserah diri kepada Tuhan.

Namun di sana. Di sebagian dari luas Monas. Di antara zikir, takbir yang mengiringi lantunan doa dan pekik-pekik “gantung Ahok.” 

Mungkin di jamaah ustadz Arifin Ilham atau yang lain. Terdengar nyata jelas ratapan doa “mohon Bapak Basuki Tjahaya Purnama mendapatkan Hidayah” seperti yang dirindukan seluruh umat Islam. Sungguh mengharukan dan menyayat hati bagi yang mendengar dan ikut berdoa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun