REVOLUSI SPIRITUAL.
Di negara Republik Rakyat Cina, hanya ada satu partai saja---PKC, tetap butuh partai. Maka setiap negara tidak bisa tidak harus punya parpol.
Jadi. Fenomena hadirnya calon gebernur DKI---Ahok, melalui jalur independen sama sekali bukan tanda parpol kehilangan peran dalam NKRI.
Parpol-parpol punya peran sangat penting bagi Bangsa Indonesia dalam menyiapkan kader-kader yang handal dan berjumlah banyak sebagai wakil-wakil rakyat atau pemimpin-pemimpin bangsa dalam bernegara.
Partai tidak memilih wakil-wakil rakyat. Tetapi menyediakan kader-kader yang siap dipilih rakyat sebagai wakil-wakilnya. Tetapi semua parpol harus bersama seluruh rakyat memilih seseorang untuk menjadi kepala pemerintahan atau kepala negara. Sistem di RRC. Presiden hanya dipilih oleh partai.
Â
Untuk NKRI presiden bisa dipilih langsung oleh parpol-parpol bersama rakyat. Atau hanya dipilih oleh mereka yang duduk di MPR saja, seperti di zaman orba sampai zaman presiden Megawati.
Di zaman Bung Karno, beliau diangkat presiden oleh para pendiri republik ini. Mungkin karena Bung Karno adalah salah seorang pendiri negara ini yang memiliki konsep tentang negara yang harus dimiliki Bangsa Indonesia---serangkaian dengan sumpah pemuda 28 Oktober 1928.
Mungkin di masa mendatang tidak akan ada lagi yang disebut calon independen. Wakil-wakil rakyat sangat bisa dipercaya dan dihandalkan rakyat, bisa memilih siapa saja yang mau dan sanggup melaksanakan GBHN yang disusun oleh MPR.
Untuk kepentingan yang demikian penting bagi rakyat, maka rakyat tak sayang membayar mahal wakil-wakilnya untuk mengelola negara. Sehingga tidak ada wakil-wakil rakyat yang harus menggelapkan anggaran atau secara sembunyi-sembunyi jadi mafia untuk mencuri uang rayat.
Selama ini parpol-parpol agaknya terpojok di ruang sudut pandang yang sempit. Parpol hanya dijadikan kendaraan untuk membawa presiden-partai mencapai kedudukan sebagai kepala negara. Dan merebut kekuasaan dalam bernegara. Pada hal membina kader-kader pemimpin bangsa sangat penting dan sulit.