Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Beda "Dasar Pemikiran" Barat dengan Para Leluhur Bangsa Indonesia

8 April 2020   06:23 Diperbarui: 8 April 2020   06:53 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsuf Barat memang sering bertarung pemikiran. Menariknya pertarungan itu bisa menghadirkan aliran-aliran filsafat.

Albert Camus pernah menuliskan pemikirannya "Aku Berontak Maka Aku Ada." Pandangan itu yang rupanya diamalkan kaum frustrasi yang banyak menghina dan berbuat tak pantas agar dapat perhatian dari yang berkuasa saat ini.

Mungkin Karto Soewirjo, DN Aidit dan Soeharto boleh disebut juga ikut amalkan pandangan Camus.

Berbeda dengan ajaran---filosofi, para leluhur Bangsa Indonesia umumnya.

Bahwa manusia sejak lahir dipastikan sudah "merasa ada karena KeberadaanNYA, tanpa Yang Ada Aku Tidak Ada."

Sejak awal-awal "peradaban berpikir" para filsuf Barat selalu berusaha menemukan sesuatu yang baru.

Sedang para leluhur Bangsa Indonesia mengarahkan pada perilaku mencapai kesempurnaan hidup dalam realita kehidupan dengan cara selalu menyempurnakan yang sudah sempurna. Agar yang sempurna tetap abadi kesempurnaannya dengan  menyempurnakan KesempurnaanNYA yang Sempurna.

Terimakasih kepada yang sempat baca tulisan ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun