Menurut penulis. Â Prabowo sudah meraba dengan jelas prinsip dagang Presiden Jokowi. Orang berusaha---berdagang, Â apa saja harus memberi untung kepada siapa saja. Tidak boleh ada yang dirugikan karena usahanya. Karena dalam kehidupan bernegara setiap orang harus hidup saling bergantung.
Yang berusaha dengan curang akan mengalami kerugian yang sangat besar. Tidak dipercaya bangsanya atau sesamanya. Karena pasti ada pihak-pihak yang dirugikan. Terutama rakyat dan pemerintah.
Sangat tidak dibenarkan berusaha apa pun yang sengaja agar berdampak merugikan pihak tertentu.
Kekuatan Jokowi sangat diakui Prabowo sangat sulit dikalahkan walau dikomando dari jauh di luar sana oleh Habib Rizieq Shihab yang diiringi doa Amien Rais dan RM Syafei politisi Partai Gerindra.
Sangat disadari oleh Prabowo bahwa kekuatan petahana hanya perlu diimbanginya dengan Wapres model Sandiaga Uno. Dengan perhitungan kalau kalah adalah kalah yang sangat wajar karena melawan incumbent.
Tetapi kalau bisa menang? Pasti dunia pun akan bertanya penuh tidak mengerti. "Kok bisa menang ya?" Â Dan orang mungkin akan bisa maklum karena Ahok yang tidak takut dipenjara pun ternyata bisa dikalahkan.
Kampanye mengalahkan Presiden Jokowi
Pertarungan menjatukan Jokowi-Ma'ruf tidak kalah seru dibandingkan perjuangan menyingkirkan Jokowi-JeKa pada Pilpres 2014. Maupun dibandingkan dengan kampanye demo berjilid-jilid menyingkirkan Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017 silam.
Dunia akan kembali menyaksikan betapa indah dan hebat atraksi-atraksi demokrasi di Indonesia.
Kampanye hitam yang membakar SARA; menyebar kata-kata kebencian, hoax. Dan terus menyuarakan harga-harga mahal; kemiskinan terus bertambah; serbuan tenaga kerja cina dan kehormatan ulama dipertaruhkan sampai sebar berita tak masuk akal sehat pun disuarakan bahwa bencana alam akan semakin besar jika Jokowi berlanjut memimpin di negeri ini pada periode kedua.
Tuhan dan Alam semesta melindungi Rakyat Indonesia