Allah datangkan para asatidzah dari salafiyyin secara berturut untuk menyirami hati-hati mereka yang penuh dengan keimanan. Dan ini adalah puncak rasa syukur mereka terhadap musibah gempa, yakni mengalirnya ilmu, yang belum tentu sedahsyat ini jika tidak ada musibah gempa.
"Ya. Mereka bersyukur akan musibah gempa karena Allah sirami mereka dengan keimanan dan dengan nasihat-nasihat tentang Tauhid." Tulisnya.
Mereka makin membenci kesyirikan.
Makin cinta kepada dakwah sunnah.
Makin tinggi rasa cintanya terhadap saudara muslim yang lainnya.
Bahkan mereka bahu membahu korban-korban gempa lain dengan cara mengirimkan hasil bumi berupa sayur mayur ke lokasi-lokasi lain yg ditimpa gempa.
"Bahkan Saudara muslim di Palu, Donggala juga dipikirkan." tulisnya.
Allah Maha Besar. Dengan izzah yang tinggi sebagai seorang muslim menggalang dana dengan cara menjual hasil bumi untuk didonasikan kepada korban gempa Palu.
"Membuat malu bagi yamg dalam kelapangan rejeki dan aman yang belum tergerak untuk membantu." singgunnya.
Semoga ahlak, ahlak mulia mereka diganjar syurgaNya Allah.
Semoga Tauhid makin tegak dibumi Lombok.
Catatan Abu Umaiza Ahmad, Palu, 1 Saffar 1440 H.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H