Dalam diam pun kau anggun
Dalam diam pun kau merayu hati yang ribuan tahun tlah mati..
Menghentikan tasbih yang tertutur dari bibir lugu nan layu..
Menghentikan nafas yang setiap saat membangkitkan rindu bertalu-talu..
Dalam diam pun ku tahu ku kira aku kehilanganmu
Kukira langit selamanya ungu, yang dulu semurni biru hamparan darahmu..
Kukira bumi telah kehilangan bening, yang mensucikan malu untuk menghadap Penciptamu..
Untuk mengucapkan maaf, karena dalam diammu sejenak aku terpana olehmu..
Tidaklah secuil syair yang perlu kau ukir, karena dalam diammu kau pun puisi buatku..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H