Mohon tunggu...
M. Ashhabul Yamin
M. Ashhabul Yamin Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang mahasiswa

Suka mendaki gunung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menggali Interseksionalitas Dalam Isu Gender dan Keadilan Sosial Aceh

21 November 2024   21:04 Diperbarui: 21 November 2024   21:35 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UIN Ar-raniry Banda Aceh, mengadakan kegiatan Stadium General dan diskusi publik.Jumat (15/11/2024).

Pada tanggal 15 November 2024, Mahasiswa Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Ar-Raniry Banda Aceh mengadakan diskusi publik dengan judul "Menggali Interseksionalitas dalam Isu Gender dan Keadilan Sosial di Aceh." Mengundang Dessy Setiawaty, perwakilan dari Yayasan Kesejahteraan Perempuan Indonesia (YKPI), dan Bayu Satria, pendiri Youth Id, adalah narasumber yang sangat berpengalaman dalam membahas masalah gender.

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap isu gender yang semakin merajalela dalam upaya mewujudkan keadilan sosial di Aceh. Kedua narasumber memberikan penjelasan konkret tentang tantangan yang dihadapi kelompok rentan di Aceh serta solusi keberlanjutan yang berbasis kesetaraan.

Menurut yang saya tangkap dari pembahasan Mba Dessy, "Gender itu bukan hanya tentang ketidaksetaraan laki-laki dan perempuan, karena ruang lingkup gender itu sangat luas."

Selain itu, cara untuk mengurangi kerentanan yang ada adalah dengan mendidik perempuan tentang pentingnya meningkatkan sumber daya manusia.

Mba Dessy pernah menangani kasus kekerasan terhadap perempuan, salah satu kegiatannya adalah peningkatan kapasitas, tapi tujuannya tidak hanya pada kelompok perempuan saja, tapi juga pada kelompok laki-laki, termasuk suami istri yang mendampingi Mba Dessy.

Selain itu, beliau berbicara tentang kebijakan dan inisiatif kesetaraan gender yang belum dilakukan di bidang sosial, pekerjaan, dan pendidikan.

Menurut saya Mba Dessy menyatakan bahwa belum ada kebijakan pemerintah yang meningkatkan kemampuan perempuan untuk mencapai kesetaraan dalam bidang pendidikan, pekerjaan, dan sosial, dan masih banyak kebijakan yang menguntungkan laki-laki.

Perwakilan penyandang disabilitas, Bayu Satria, juga menjelaskan keadilan untuk penyandang disabilitas.

Untuk warga Aceh, khususnya kaum muda, akan ada ruang di mana kita dapat mengembangkan ide-ide kita. Entah Anda memiliki ide-ide kreatif tentang bisnis atau kegiatan sosial, ruang tersebut akan menjadi tempat yang bagus untuk mengembangkan ide-ide Anda. Bayu mengatakan, "Ruang itu harusnya menjadi tempat adik-adik mendorong penyandang disabilitas."

Sepemahaman saya sendiri sampai saat ini, kelompok kerentanan masih menerima perhatian yang kurang dari fasilitas sosial dan pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun