Pada 31 Desember 2019 muncul kasus serupa  dengan pneumoniayang tidak  diketahui di  Wuhan,  China.  Kasus  tersebut  di akibatkan  oleh  virus  corona  atau  yang dikenal dengan COVID-19 (Corona  Virus  Desese-2019).Karakteristik virus ini adalah kecepatan penyebaran yang  tinggi.  Berdasarkan  data WHO diperoleh   bahwa   COVID-19 telah menjadi pandemic global dengan 4.534.0731 kasus positif yang terkonfirmasi  di 216negara  di  seluruh dunia .  Virus  Coronajuga telah  mewabah  di  Indonesia  sejak  awal  Maret hingga  saat  ini  12  Mei  2020  terdapat 17.514kasus positif  terkonfimasi  tersebar di  34 provinsidan 415 kabupaten/kota(Gugus Tugas Percepatan  Penanganan  COVID-19  Indonesia, 2020).  Dampak  yang  ditimbulkan  dari  pandemi COVID-19  telah  mengubah  berbagai  aspek kehidupan manusia.
Kisah  wabah  ini  dapat  memiliki  akhiran yang  berbeda  pada  setiap  negara yang bergantung  pada  kebijakan yang diterapkan dan ketanggapan pemerintah guna meminimalisir penyebarannya. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah  Indonesia  untuk mengurangi  tingkat  penyebaran virus  corona dengan  memberlakukan sosial distancing, physical distancinghingga  pemberlakuan  PSBB (pembatasan social berskala  besar) pada beberapa   daerah.  Kebijakan-kebijakan  yang dikeluarkan untuk membatasi penyebaranCOVID-19  berdampak  pada  berbagai bidang diseluruh dunia khususnya pendidikan di Indonesia.
Wabah COVID-19 mendesak pengujian pendidikan  jarak  jauh  hampir yang belum pernah dilakukan  secara  serempak  sebelumny bagi  semua  elemen  pendidikan  yakni peserta didik,  guru hingga  orang  tua.  Mengingat pada  masa  pandemic,  waktu,  lokasi  dan  jarak menjadi permasalahan besar  saat  ini (Kusuma  & Hamidah,  2020).  Sehingga  pembelajaran  jarak jauh  menjadi  solusi  untuk  mengatasi  kesulitan dalam  melaksanakan  pembelajaran  secara  tatap muka   langsung.   Ini   memberikan   tantangan kepada  semua  elemen  dan  jenjang  pendidikan untuk   mempertahankan   kelas   tetap   aktif meskipun sekolah telah ditutup.Krisis  kesehatan  yang  diakibatkan  oleh wabah COVID-19 telah mempelopori pembelajaran  online  secara  serempak. Tsunami pembelajaran online telah  terjadi  hampir diseluruh  dunia  selama  pandemi COVID-19.Â
Guru  dan  pendidik sebagai elemen penting dalam   pengajaran diharuskan  melakukan  migrasi  besar-besaran yang  belum pernah  terjadi  sebelumya  dari pendidikan  tatap  muka  tradisional ke  pendidikan online  atau  pendidikan  jarak  jauh. Ini  didukung dengan  perkembangan  teknologi  yang  tidak terbatas  pada  revolusi  industry 4.0 saat ini. Pembelajaran online secara efektif untuk melaksanakan  pembelajaran  meskipun pendidik dan peserta didik berada di tempat yang berbeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H