Teater di Daerah Masing -- Masing
Pertunjukan Ludruk Di PT Pindad Persero Pada Acara Tahunan
Apa sih ludruk?
Ludruk adalah salah satu bentuk kesenian teater tradisional yang berasal dari Jawa Timur, Indonesia. Pertunjukan ludruk biasanya menggabungkan unsur drama, tari, musik, dan komedi, yang dipentaskan secara langsung di hadapan penonton. Perkembangan ludruk pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang banyak dimanfaatkan penjajah sebagai bentuk propaganda.Â
Tiap seniman yang ingin pentas harus melampirkan sinopsis cerita dan lakon. Dialog dan monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya tertawa. Bahasa yang digunakan di ludruk yaitu bahasa yang lugas sehingga menjadikan kesenian ini disukai oleh masyarakat berbagai kalangan, mulai dari tukang becak, sopir angkutan umum, ibu rumah tangga, dan lain-lain. Penggunaan bahasa intelek dalam kesenian ludruk hanya sedikit sekali, itu pun hanya sebagai pelengkap kegiatan melawak.
 Nah, ada beberapa pertunjukan didaerah masing -- masing tentunya didaerah Malang Jawa Timur tepatnya di lokasi Kecamatan Turen. Ludruk di selenggarakan di PT PINDAD PERSERO yang diadakan pada ulang tahun PT PINDAD PERSERO. Menurut kepercayaan, merupakan ciri khas dari PT PINDAD PERSERO kalau hari ulang tahun pasti ada acara kesenian ludruk. Ciri khas pertunjukan ludruk pada waktu itu  karakteristiknya adalah improvisatoris, tanpa persiapan dan tanpa naskah. Dialog dan monolognya sangat menghibur  penonton tentunya pada jam 12 malam serta diiringi lantunan musik berupa gamelan slendro dan pelog, serta kidungan jula juli yang disukai masyarakat beragam kalangan. Bahasa dan musiknya dalam ludruk waktu itu adalah bahasa lokal yang lugas, sehingga penyampaiannya mudah dipahami oleh masyarakat berbagai kalangan mulai dari anak kecil hingga orang tua.
 Dengan perkembangannya zaman dan teknologi juga turut mempengaruhi bentuk pertunjukan ludruk yang sekarang mulai jarang dan di PT PINDAD PERSERO sudah tidak digelar. Jadi pertunjukan ludruk di masing -- masing daerah merupakan cerminan dari kekayaan budaya Indonesia. Meskipun memiliki perbedaan, namun kesemuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menghibur dan memberikan pesan moral kepada masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H