Mohon tunggu...
sashavalia
sashavalia Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

hobi, berolahragaa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mitos - mitos yang Berada di Jowaran

27 April 2024   23:12 Diperbarui: 14 Mei 2024   08:15 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Malang mempunyai banyak sekali tempat wisata salah satunya tempat Wisata Edukasi Jambuwer Kecamatan Krowengan, Kabupaten Malang. Jambuwer memiliki beberapa potensi wisata yang sangat menarik. Salah satu wisata yang sangat cocok untuk anak-anak adalah Wisata Edukasi Jowaran, yang mengenalkan edukasi mengenai penanaman padi dan beraneka macam sayuran yang sangat cocok untuk pengembangan motorik dan pengetahuan anak-anak. Selain wisata pada bidang edukasi, Desa Jambuwer menawarkan destinasi Sumber Ambya'an sebagai wisata dengan sumber air asli yang menyegarkan. Bagi masyarakat yang ingin berwisata religi, makam Dul Karim juga dapat menjadi opsi destinasi wisata religi yang menarik untuk dikunjungi.  Di sana ada banyak sejarah dan mitos mitos. Apa itu Desa Jambower? Desa Jambuwer adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Desa ini terbagi menjadi lima dusun, yaitu Dusun Krajan, Glagaharum, Bulupogog, Cakru'an, dan Rekesan. Sebutan 'Jambuwer' karena dahulu banyak pohon jambu air di daerah ini. Desa ini berada di dekat kaki Gunung Kawi, dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Blitar. Desa Jambuwer memiliki beragam kekayaan, baik dari alam, budaya, hingga hasil pertanian yang melimpah. Desa ini disebut Desa Kopi Merah karena desa ini menjadi salah satu kawasan dengan penghasil Kopi Robusta yang berkualitas. Kopi Merah 'Cap Topeng' menjadi produk unggulan. Kopi ini memiliki cita rasa yang khas dan unik, disebut Kopi Merah karena menghasilkan warna merah kecoklatan setelah diproses. Warna merah tersebut dihasilkan melalui proses fermentasi dan pengeringan dengan metode secara khusus. Kopi ini memiliki rasa cenderung asam dan kaya akan aroma.  Saat saya di sana pada malam hari saya dan teman - teman berkunjung ke rumah warga salah satunya rumah dari sesepuh warga desa jambuwer Bapak Tumiran yang mau di wawancarai di sana kami bertanya" tentang mitos jowaran yang banyak sekali cerita" nya. Bapak Tumiran bercerita tentang mitos - mitos di Jowarann. Ada salah satu tokoh masyarakat yang bernama Dulkarim, tokoh masyarakat tersebut bernama Mbah Dulkarim yang terkenal mempunyai kesaktian dan sangat nakal di hidupnya. Jadi Mbah Dulkarim tersebut dikatakan nakal karena beliau suka merampok.

Mbah Dulkarim tersebut melakukan hal nakal itu karena mempunyai niat yang baik . Karena hasil rampok yang dia dapatkan si berikan kepada tetangga yang miskin yang tidak bisa makan.

Waktupun berlalu ketika beliau sudah wafat terdapat pohon jambu air  yang tumbuh di dekat kuburan Mbah Dulkarim. Sehingga desa ini dinamakan Desa Jamboer.

Di desa Jamboer ini terdapat wisata yang namanya jowaran . Desa ini diberi nama jowaran karena terdapat pohon jowaran. Di wisata jowaran tersebut terdapat mitos yaitu ada penunggu yang mengganggu penjaga wisata jowaran. Pengganggu tersebut  lucu sehingga penduduk desa Jamboer ini menjuluki badutan. Selain itu di wisata Jamboer juga terdapat bunyi bunyi yang seperti jaranan. Namun penjaga wisata tersebut tidak melihat apapun di tempat wisata Jamboer.

Disaat malam-malam tertentu di wisata Jamboer di belakang cafe kopi merah terdapat ular besar yang kadang menampakkan dirinya pada warga sekitar. Tetapi ular besar itu tidak menggangu para penduduk desa Jamboer. Itu adalah mitos dari Jowaran yang Bapak Tumiran tau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun