Mohon tunggu...
Asha AliyaDarmawan
Asha AliyaDarmawan Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Seorang siswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Bertoleransi di Desa Buntu Wonosobo

27 Maret 2024   11:01 Diperbarui: 27 Maret 2024   11:14 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Meningkatkan Ketaatan pada agama masing-masing adalah prinsip penguatan NKRI. Semakin kuat ketaatan pada agama yang diyakininya, maka semakin rasa arti toleransi." - Gus Tama

Saat tanggal 4-7, diadakan program local immersion yang diadakan rutin untuk siswa- siswi SMA Global Prestasi di Desabuntu, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo adalah sala satu desa yang terkenal akan toleransinya, Di dalam desa ini mempunyai 4 agama, yaitu Kristen, Katolik, Islam, dan Buddha. Desa ini menjadi salah contoh kebhinekaan di dalam indonesia yang hidup berharmonis dengan sesama warga yang memeluk agama berbeda.

Dalam desa ini, masyarakat menjalankan agama sendiri tanpa di perdebatkan, "Jarang yang namanya masalah di desa ini, karena kita masing masing fokus jalani agama masing masing." ucap Bapak Sudarti. Dengan ini, sebagian sumber toleransi ini adalah ajaran dari nenek moyang mereka. dan juga dari Ibu Indri yang mengucapkan bahwa sebelum agama ada, dari adat jawa juga diturunkan rasa toleransi.

doc. globalprestasi
doc. globalprestasi

Bahkan Bapak Sudarti mengatakan "Jika anakku ingin menikah beda agama tidak apa-apa, asalkan cucu-cucu saya bisa memilih agama mereka sendiri.". Saat Ibu Indriani di wanwancarakan oleh penulis, Dia berkata bahwa dia akan pertimbangkan soal ini. Tapi jika anaknya benar-benar ingin menikahi beda agama, diharapkan bahwa mereka tidak akan berganti agama mereka. 

Di sini, munculnya norma sosial agama dan adat. Norma sosial menurut John J. Macionis adalah norma sosial merupakan aturan dan harapan masyarakat untuk memandu perilaku anggotanya. Norma agama  adalah aturan hidup yang berasal dari tuhan, dari itu norma adat istiadat meruapakan jenis norma yang turun menurun. Dua konsep ini berkaitan juga dengan toleransi adat dan agama di Desabuntu, Wonosobo. Diartikan bahwa norma-norma ini, sangat diterapkan di Desabuntu dan saling bertoleransi sudah menjadi bagian penting dari masyarakat Desabuntu, Wonosobo.

doc. globalprestasi
doc. globalprestasi

Desabuntu membuktikan bahwa ketaatan pada agama masing masing tidak hanya menguatkan keberagamaan, tetapi juga meningkatktan rasa toleransi antara sesama warga. Dengan pengalaman local immersion ini, dapat disimpulkan bahwa ketaatan kepada agama yang kuat itu penting bagi keharmonisan dan beragaman dalam masyarakat. dan menjadi salah satu pilar utama dalam memperkuat NKRI. dengan demikian Desabuntu menunjuan bawa toleransi merupakan hasil dari ketaatan yang mendalam pada agama masing masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun