Mohon tunggu...
Asgar Naufala Priyanto
Asgar Naufala Priyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

"Mengeluh Tidak Akan Membuat Orang Lain Peduli"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konflik Geopolitik antara Nagorno dan Karabakh

5 Mei 2023   11:12 Diperbarui: 5 Mei 2023   11:20 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Konflik Nagorno-Karabakh antara Azerbaijan dan Armenia adalah salah satu konflik terlama di dunia. Sejak awal abad ke-20, kedua negara ini telah berselisih mengenai status wilayah Nagorno-Karabakh, sebuah wilayah yang terletak di antara keduanya dan mayoritas penduduknya adalah etnis Armenia. Konflik ini telah menelan banyak korban jiwa dan menyebabkan kerusakan yang besar, namun sayangnya, jarang mendapat sorotan media internasional.

Pada tahun 1991, ketika Azerbaijan dan Armenia merdeka dari Uni Soviet, konflik Nagorno-Karabakh meletus dengan hebat dan berlangsung hingga tahun 1994. Armenia berhasil memenangkan konflik dan wilayah Nagorno-Karabakh menjadi bagian dari negara Armenia secara de facto meskipun secara resmi masih menjadi wilayah Azerbaijan. Namun, konflik ini belum berakhir dan baru-baru ini kembali pecah pada tahun 2020.

Pada tahun 2020, konflik Nagorno-Karabakh kembali memanas dan berlangsung selama 44 hari. Kali ini Azerbaijan berhasil memenangkan konflik dan merebut kembali sebagian besar wilayah Nagorno-Karabakh yang sebelumnya menjadi milik Armenia. Konflik ini menelan banyak korban jiwa, mengahsilkan kerugian yang sangat besar dan menyebabkan kerusakan yang besar di wilayah tersebut.

Konflik Nagorno-Karabakh sangat kompleks dan melibatkan banyak faktor, antara lain sejarah, identitas nasional, dan geopolitik. Sejak awal konflik, Azerbaijan dan Armenia saling bertentangan mengenai status wilayah Nagorno-Karabakh. Azerbaijan menganggap Nagorno-Karabakh sebagai wilayah yang sah dan menjadi bagian dari negaranya, sedangkan Armenia menganggap wilayah tersebut sebagai bagian dari kebudayaan Armenia dan harus menjadi bagian dari negara mereka.

Selain itu, campur tangan pihak luar juga membuat konflik semakin rumit. Rusia dan Turki telah memperkuat hubungan mereka dengan Azerbaijan dan Armenia secara masing-masing, dan menjadi pengaruh utama di kawasan tersebut. Wilayah Nagorno-Karabakh memiliki nilai strategis penting karena merupakan jalur energi utama bagi eksportir minyak dan gas di kawasan Kaukasus, sehingga menjadi perhatian internasional.

Meskipun banyak upaya telah dilakukan untuk mengakhiri konflik ini, seperti negosiasi dan perjanjian damai, upaya tersebut belum berhasil mengatasi akar masalah. Konflik Nagorno-Karabakh harus diatasi melalui pendekatan yang berkelanjutan dan inklusif. Perlu ada dialog dan pemahaman yang lebih dalam mengenai kedua belah pihak untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan.

Selain itu, pihak-pihak yang terlibat dalam konflik ini harus menghindari tindakan yang merugikan atau memperburuk konflik. Negara-negara dan lembaga internasional harus bekerja sama untuk mencari solusi yang adil bagi kedua belah pihak dan mengakhiri konflik ini dengan damai. Selain itu, dibutuhkan juga peran aktif dari masyarakat internasional, seperti organisasi kemanusiaan dan lembaga-lembaga perdamaian, untuk membantu memediasi dan mencari solusi yang berkelanjutan.

Selain itu, upaya untuk membangun kepercayaan antara Azerbaijan dan Armenia juga sangat penting. Di sini, peran masyarakat sipil, terutama pemuda, dapat berperan dalam membangun dialog dan hubungan antara kedua belah pihak. Pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah ini juga dapat membantu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga dapat membantu mengurangi ketegangan antara kedua belah pihak.

Pada akhirnya, konflik Nagorno-Karabakh menunjukkan betapa pentingnya dialog, toleransi, dan pemahaman antara etnis dan agama yang berbeda-beda. Konflik ini juga menunjukkan betapa pentingnya peran aktif dari masyarakat internasional untuk membantu mencari solusi damai bagi kedua belah pihak. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dan belajar dari konflik ini dan dapat bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan inklusif bagi kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun