Mohon tunggu...
ASFRINA LIOLA
ASFRINA LIOLA Mohon Tunggu... Akuntan - NIM : 55522120023, Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pajak Internasional - Pemeriksaan Pajak - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

NIM : 55522120023, Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pajak Internasional - Pemeriksaan Pajak - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Model Pemeriksaan Penagihan Pajak Trans Substansi Pemikiran Aristotle

6 Juni 2024   22:52 Diperbarui: 6 Juni 2024   23:15 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapakah Aristotle?

Aristotle adalah seorang filsuf, ilmuwan, sekaligus pendidik asal Yunani atau dikenal sebagai Bapak Imu Pengetahuan. Dia dilahirkan di Makedonia, sebagai putera seorang dokter yang secara pribadi melayani sang raja. Ketika masih kecil, ayah Aristotle mengirimnya ke Athena untuk belajar dengan Plato. Aristotle tinggal di Academy Plato tersebut selama dua puluh tahun, pertama-tama sebagai murid lalu sebagai guru.

Semasa hidupnya, ia menulis tentang filsafat dan ilmu lainnya yaitu fisika, politik, etika, biologi dan psikologi. Aristoteles membagi filsafat menjadi empat persoalan yaitu logika, fisika, metafisika dan pengetahuan praktis. Analisis mengenai filsafat dilakukannya menggunakan silogisme. Pemikiran Aristoteles mengenai logika yang memanfaatkan metode deduktif dijadikan sebagai dasar dalam logika formal. Aristoteles juga meyakini bahwa keberadaan ilmu ditujukan untuk mendukung kehidupan manusia.

Aristoteles menganggap bahwa pemikiran manusia melebihi tiga jenis abstraksi yang membentuk filsafat, yaitu fisika, matematika dan metafisika :

Manusia melampaui fisika ketika ia mulai berpikir saat sedang melakukan pengamatan. Selama berpikir, akal manusia melepaskan diri dari pengamatan yang menggunakan indra untuk merasakan segala yang dapat dirasakan keberadaannya. Pengetahuan yang bersifat umum kemudian diketahui dari hal yang partikular dan nyata. Pengetahuan fisika kemudian terbentuk melalui pengetahuan abstrak dan akal manusia.

Abstraksi matematika membuat manusia mampu mengerti mengenai materi yang tidak terlihat. Akal melepaskan diri dari segala sesuatu yang dapat dipahami. Semua ciri material dari abstraksi ini kemudian menghasilkan ilmu pengetahuan.

Abstraksi metafisika muncul setelah manusia melakukan abstraksi fisika. Dalam abstraksi ketiga, manusia telah mampu berpikir tentang kenyataan dari segala materi beserta dengan asal-usul dan tujuan pembentukannya. Aristoteles menganggap abstraksi ini sebagai filsafat pertama.

Bagaimana sepuluh daftar konsep tertinggi yang Aristoteles sebut sebagai kategoria (categories)?

Aristoteles mengemukakan bahwa sebuah konsep umum atau universal dapat diklasifikasikan ke dalam konsep yang lebih umum dan demikian seterusnya hingga mencapai konsep final atau tertinggi. Berikut sepuluh daftar konsep final atau tertinggi menurut Aristoteles, yaitu :

  • Substansi,
  • Kuantitas,
  • Kualitas,
  • Relasi,
  • Lokasi (yang berkaitan dengan tempat),
  • Waktu,
  • Posisi,
  • Kepemilikian (possession),
  • Aktif dan
  • Pasif

SUMBER GAMBAR : DOKPRI ASFRINA LIOLA
SUMBER GAMBAR : DOKPRI ASFRINA LIOLA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun