Mohon tunggu...
Sitti asfiyanti Utma Wero
Sitti asfiyanti Utma Wero Mohon Tunggu... Apoteker - Mahasiswa

Kesehatan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Essai Tentang Perlindungan Lingkungan dan Pengelolaan Limbah

21 Desember 2024   10:04 Diperbarui: 21 Desember 2024   09:12 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Abstrak

Permasalahan lingkungan modern menjadi tantangan besar yang belum memiliki solusi yang jelas. Sebagian besar usulan solusi cenderung terpengaruh oleh kepentingan ekonomi atau pandangan pribadi, sehingga minim dasar ilmiah. Pengelolaan limbah yang buruk merupakan salah satu penyebab utama kerusakan lingkungan, menciptakan perubahan besar yang merugikan ekosistem. Diperlukan pendekatan alternatif yang lebih efektif untuk menangani limbah. 

Pendahuluan 

Laporan PBB (Jandt, 2009) menyebutkan bahwa satu dari enam orang di dunia tidak memiliki akses air bersih. Pada 2025, dua pertiga populasi dunia diperkirakan akan menghadapi masalah serupa. Hal ini diperburuk oleh pembuangan limbah plastik yang tidak terkontrol, di mana hanya sebagian kecil yang didaur ulang. Limbah plastik yang sulit terurai mencemari lingkungan dan memperburuk krisis sumber daya air. 

Makalah ini membahas penyebab permasalahan lingkungan kontemporer, dampak limbah terhadap ekosistem, dan perilaku masyarakat terkait pengelolaan limbah.

Fartor Pemicu Tantangan Lingkungan kontemporer

Daur ulang sering dianggap sebagai solusi utama untuk pengelolaan limbah, tetapi pendekatan ini tidak selalu lebih baik secara ilmiah. Sebagai contoh, pembuangan di tempat pembuangan sampah terkadang lebih layak dibandingkan dengan pembakaran atau daur ulang, tergantung pada jenis limbah, biaya, serta risiko yang ditimbulkan (Bruins dan Heberling, 2005).  

Secara ekonomi, daur ulang aluminium lebih menguntungkan dibandingkan dengan daur ulang kertas atau kaca. Misalnya, daur ulang kertas membutuhkan lebih banyak air dibandingkan dengan produksi kertas baru dari kayu. Proses ini juga menghasilkan lebih banyak polusi akibat penghilangan tinta dan bahan kimia lainnya. Hal ini menunjukkan pentingnya analisis biaya lingkungan sebelum memilih metode daur ulang.  

Kendala lain adalah kurangnya bukti kuat bahwa produksi sekunder melalui daur ulang lebih ramah lingkungan dibandingkan produksi baru. Misalnya, dalam industri makanan, penggunaan cangkir plastik polistirena sering kali lebih hemat energi dan ramah lingkungan dibandingkan dengan cangkir kertas, yang membutuhkan lebih banyak sumber daya untuk diproduksi.  

Pandangan Global Tentang Pengelolaan sampah

Banyak pemimpin dunia mendapat tekanan dari organisasi nonpemerintah untuk memperketat regulasi terkait pengelolaan limbah. Kampanye kesadaran publik tentang bahaya plastik terus digencarkan, tetapi tingkat daur ulang plastik masih sangat rendah. Kurangnya panduan yang tepat tentang cara mendaur ulang atau mengelola limbah menjadi salah satu kendala utama.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun