Gedung megah berisi mahasiswa-mahasiswa cerdas generasi penerus bangsa dan menyimpan berbagai kisah kasih hingga perjuangan menggapai cita pun cinta. Syaila adalah salah satu mahasiswi jurusan bahasa Inggris di sana, kampus ternama yang sudah tak asing lagi namanya di telinga yaitu Universitas Airlangga. Mahasiswi yang cenderung tidak terlalu banyak bicara ini tidak disangka tengah lama mengagumi seseorang dalam diam. Seseorang yang selama ini Syaila kagumi dalam diam merupakan kakak tingkatnya dan ia sering disapa Dzik, seorang lelaki karismatik bahkan berprestasi di jurusannya.
Syaila terlambat mengetahui, bahwa sebenarnya Dzik yang tengah ia kagumi itu merupakan ketua UKM bahasa Inggris di kampusnya. Karena Syaila penasaran dengan lelaki bernama Dzik dan selain itu Syaila juga benar-benar ingin belajar bahasa Inggris lebih mendalam, tidak perlu berpikir panjang ia pun mendaftar dan mengikuti UKM bahasa Inggris yang diketuai oleh Dzik tersebut. Secara otomatis Syaila semakin sering bertemu dengan Dzik, karena selain menjadi ketua Dzik juga menjadi mentor di UKM tersebut.
Namun setelah beberapa minggu mengikuti UKM, Syaila mendengar kabar bahwa Dzik tengah didekati oleh bintang kampus nan cantik. Kabar inilah yang membuat Syaila  merasa tidak tenang bahkan minder dan berpikir bahwa sangat tidak mungkin jika ia bisa dekat dengan Dzik yang terlihat sangat cuek, selain itu Dzik juga memiliki banyak penggemar di kampus tersebut. Syaila saat itu pun sangat galau dan bertekad untuk mengurungkan niatnya dekat dengan Dzik dan tidak akan pernah berharap lebih dari Dzik yang mana bukanlah siapa-siapa, namun Syaila tetap khusyu' berdo'a agar mendapat jodoh yang terbaik baginya.
Setahun kemudian Dzik pun lulus menyandang gelar sarjana pendidikan bahasa Inggris. Syaila meyakinkan diri untuk tak berharap bertemu lagi dengan Dzik karena menurutnya sangat mustahil, walaupun sebenarnya masih tersimpan nama Dzik di lubuk hati terdalamnya. Terlihat karena Syaila masih stalk sosial media milik Dzik, yang berarti ia masih penasaran dan perduli pada Dzik. Syaila masih tetap terus berusaha melupakan Dzik walau sangat tidak mudah, ia merasa semakin ia berusaha melupakan Dzik maka semakin ia mengingat segala tentangnya.
Pada tahun selanjutnya, Syaila pun benar-benar berusaha bahkan memaksa dirinya unyuk mengabaikan segala intuisi tentang Dzik dan fokus menyelesaikan pendidikan sarjananya hingga berhasil lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Syaila sangat lega dengan kelulusannya, namun sayangnya dalam pikiran Syaila masih terdapat Dzik di dalamnya. Sulit sekali bagi Syaila menghilangkan perasaannya pada Dzik yang terlanjur ia tanam begitu dalam dan sempat bahkan masih ia nantikan dalam diam.
Seusai berhasil lulus menjadi sarjana, tidak disangka ada seorang laki-laki yang datang ke rumah untuk melamar Syaila dan lebih mengejutkan lagi, ia adalah seseorang yang selama ini telah ia kagumi.. tentu saja Dzik. Syaila tak menyangka seseorang yang selama ini ia kagumi dalam diam datang padanya bahkan mempersuntingnya.
Syaila saat itu pun merasa menjadi orang paling beruntung di dunia dan ia tak berhenti bersyukur, pada akhirnya ia dapat dipersatukan kembali dengan Dzik yang ternyata juga sejak lama telah menyimpan rasa yang sama dalam diam pada Syaila sejak awal Syaila mengikuti UKM bahasa Inggris. Namun, Dzik sengaja tidak mengungkapkan perasaannya sebelum ia lulus, selain itu yang lebih mengesankan adalah Dzik juga rela dan setia menanti waktu yang tepat yaitu setelah kelulusan Syaila. Dzik dan Syaila yang selama ini saling stalk instagram, kini mereka dipertemukan dan dipersatukan kembali dengan ikatan sehidup semati. Sungguh indah bukan takdir Tuhan.
*Based on true story
