Mohon tunggu...
Asfi Hani
Asfi Hani Mohon Tunggu... Lainnya - asfii

bekerja keras dan berdoa serta tidak lupa rajin membuat sebuah artikel yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengaruh Budaya Pop terhadap Budaya Lokal

19 September 2020   10:29 Diperbarui: 27 Mei 2021   11:59 2499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari sekian banyak kebudayaan yang terdapat di Indonesia mulai dari kuliner, fashion, kesenian, seperti ada kuliner dari beberapa daerah sebagai contoh; rendang dari Padang, pie susu dari pulau Dewata, gudeg dari Yogyakarta, mempunyai ciri khas tersendiri. 

Semuanya merupakan aset bangsa yang perlu dijaga dan dilestarikan agar keaslian dan eksistensinya tidak dikikis oleh derasnya arus globalisasi. Melihat kenyataan bahwa masyarakat Indonesia saat ini lebih memilih kebudayaan pop yang mereka anggap lebih menarik ataupun lebih unik dan praktis.

Kebudayaan lokal banyak yang luntur dan terkikis akibat adanya dari kurangnya generasi penerus yang memiliki minat untuk belajar dan mewarisinya. Tak ayal pada zaman sekarang budaya pop yang masuk ke Indonesia tidak hanya dalam segi makan, pakian, skincer, cara berpakain bahkan dalam hal bebicara pun juga demikian.

Generasi muda contohnya ketika setelah melihat drama korea bahkan drama jepang mereka akan menirukan bahasa budaya korea maupun jepang dan diterapkan di kehidupannya. Hal ini akan merusak dan menenggelamkan budaya bahasa jawa, sunda, osing, madura dan yang lainnya yang menjadikan ciri bangsa itu sendiri.

Baca juga : Kapitalisme dan Globalisasi Kebudayaan: Hubungan Korean Wave dan Sistem Kapitalisme di Indonesia

Dulu pakaian yang menjadi identitas bangsa yaitu kebaya tetapi pada era sekarang kebaya sudah jarang digunakan bahkan tidak pernah digunakan, tetapi juga masih ada yang menggunakan kebaya ketika terjadinya pernikahan dengan menggunakan adat jawa, pada saat wisuda, dan acara-acara yang lainnya. 

Sekarang yang digunakan adalah pakaian yang di sebut sebagai dress dan yang lain sebagainya. Tak hanya itu saja dalam kehidupan sehari hari juga para generasi muda maupun generasi yang sudah lanjut banyak yang memilih menggunakan cara berpakaiannya orang korea maupun jepang dan fashion yang digunakan adalah fashion budaya pop.  

Dalam hal ini saja pengaruh kebudayaan pop sangat kentara, dan pada zaman ini pula style yang seperti ini dijadikan sebagai fashion yang digemari oleh kalangan muda. Tidak hanya dalam fashion, hal yang berpengaruh dalam kebudayaan lokal terhadap kebudayaan pop yaitu tentang kuliner atau makanan.

Dulu pada saat sebelum adanya globalisasi dan masuknya budaya pop yang dimakan oleh orang - orang indonesia atau orang lokal adalah ubi-ubian dan makanan nusantara lainnya, seperti halnya kucur, pukis, serabi, getuk lindri, onde-onde, kelepon dan lain sebagainya yang pada saat itu sebagai bungkus makanannya yaitu daun pisang dan makanan pokoknya adalah sesuai dengan kondisi wilayahnya pada saat itu, yaitu sagu, jagung, singkong, dan beras yang merupakan ciri khas suatu daerahnya masing-masing, tetapi setelah adanya budaya pop yang menjadi makanan favorite sekarang adalah makanan jepang dan korea dan makanan cepat saji lainnya, seperti halnya ramyeon, bulgogi, bibimpap, shusi, kimchi,  ganjeong, dorayaki.

Baca juga :  Gaya Hidup Baru di Era Globalisasi

Untuk keseniannya sendiri dalam kebudayaan lokal atau kebudayaan nusanatara adalah yang dulunya hanyalah tarian dan keseinan kesenian lokal, yang ada di dalam daerah masing-masing yang menjadikan ciri khusus bangsa indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun