Mohon tunggu...
Chelsy Natalia
Chelsy Natalia Mohon Tunggu... Petani - Berangkat dari kesukaan hingga mulai mencintai dunia pertanian 🌱

sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Urban Farming

14 Oktober 2017   23:25 Diperbarui: 15 Oktober 2017   22:24 1296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok OMB FPB UKSW 2017)

Urban Farming (pertanian perkotaan) adalah kegiatan pertanian yang dilakukan di area perkotaan. Akan muncul di benak anda bahwa bagaimana bisa bertani di area yang terdapat banyak bangunan pencakar langit dan tidak memiliki tahan lapang? Eits jangan salah. Umumnya kitaketahui bahwa pertanian hanya bisa melakukan penanaman pada lahan yang luas. Namun sekarang tidak lagi seperti itu, untuk menanam anda tidak harus memanfaatkan medium tanah (lahan) sebagai syarat utamanya. Oleh karena itu, bertani tidak lagi terbatas pada suatu lahan yang luas.

Melakukan kegiatan pertanian dapat dilakukan dimana saja di area perkotaan, asalkan tersedia air, sinar matahari dan nutrisi yang cukup bagi tanaman. Kegiatan bertani di pekarangan rumah yang sempit dapat dengan mudah dilakukan. Berbagai jenis sayuran, bunga, maupun buahpun dapat ditanam. Terlebih saat ini sedang nge-trend teknik pertanian hidroponik yang tidak lagi memanfaatkan tanah sebagai medium utamanya, melainkan hanya memanfaatkan air dan nutrisi bagi tanaman. Hidroponik dapat dilakukan dengan atau tanpa tanah.

Cara Sederhana Bertani di Pekarangan

* Menyiapkan wadah tempat tanaman tumbuh. Wadah dapat dari botol bekas air mineral 1500 ml yang telah dipotong menjadi dua bagian. Pada bagian tutup botol diberi lubang kecil sebagai tempat untuk memasukkan kain yang memiliki daya serap air tinggi (bisa kain flannel yang telah dipotong persegi panjang), gunanya untuk menyerap air bagi akar tanaman.

* Mengisi tanah dan mengambil anakan bunga/tanaman untuk ditanam. Pastikan akar tanaman sedikit menempel pada kain flannel agar tanaman dapat dengan mudah menyerap air.

* Pada bagian bawah botol diisi air dan pupuk cair sebagai nutrisi bagi tanaman.

* Bagian tutup botol didudukkan pada bagian bawah botol.

* Botol dapat digantung pada pagar rumah atau diatur rapi di pekarangan rumah dan pastikan tanaman mendapat sinar matahari yang cukup.

(Dok OMB FPB UKSW 2017)
(Dok OMB FPB UKSW 2017)
Dengan bermodalkan barang-barang bekas, pekarangan rumah dapat disulap menjadi tempat yang produktif dan indah. Mengapa dikatakan produktif? Karena jika tanaman yang tumbuh merupakan kelompok sayuran maka dapat menjadi sumber pangan maupun sumber rupiah bagi Si
penanam.

Sentuhan tatanan ruang dalam menanam di pekarangan yang diatur dan ditata dengan indah dapat memberi nilai estetik bagi pekarangan. Sejatinya penting bagi kita untuk sesekali memuaskan pandangan kita terhadap tumbuh-tumbuhan hijau untuk menyegarkan mata di sela-sela aktivitas. Pikiran dan jiwa kita akan fresh ketika kita melihat indahnya tanaman berbunga cerah, sayuran hijau, dan pohon-pohon berbuah di pekarangan rumah kita. So, jangan ketinggalan untuk bertani di kota...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun