Mohon tunggu...
Asfaus Zulaihah
Asfaus Zulaihah Mohon Tunggu... Editor - penulis

04

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perjuangan Pemuda di Masa Lalu: Bagaimana Bentuk Implementasi Terhadap Perjuangan Tersebut?

28 Oktober 2023   06:47 Diperbarui: 28 Oktober 2023   06:53 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jejak juang pemuda pada masa sebelum merdeka hingga pascamerdeka sangat berkesan dalam pergerakan nasional Indonesia. Tahun 1908 dikenal sebagai masa pergerakan nasional, karena banyak organisasi pergerakan nasional yang mulai muncul. Pada masa itu perjuangan pemuda di Indonesia tidak lagi menggunakan taktik perang, mereka belajar dari kegagalan sebelumnya dan memulai pergerakan dengan memanfaatkan organisasi yang ada. Pada tahun ini, terbentuk satu organisasi yang bernama Budi Oetomo. Budi Oetomo sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial, ekonomi, budaya, dan bersifat politik. Budi Oetomo menjadi salah satu organisai pelopor dalam pergerakan pada bidang politik. 

Pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda Indonesia dari berbagai daerah, suku, agama, dan budaya berkomitmen untuk satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Sumpah Pemuda merupakan peristiwa besar dan penting bagi bangsa kita dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda dan merebut kemerdekaan nasional. Semangat persatuan ini tercermin dalam semboyan "Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa" yang diusung oleh pemuda saat itu. Setelah terjadi peristwa Sumpah Pemuda, mereka menjadi lebih aktif dalam gerakan politik. Para pemuda terlibat dalam perjuangan kemerdekaan, bergabung dengan organisasi politik seperti Partai Indonesia Raya (Partindo), Partai Nasional Indonesia (PNI), dan lainnya. Pergerakan ini membantu menggalang dukungan massa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. 

Pascaperistiwa Sumpah Pemuda, keberadaan mahasiswa sebagai civitas akademika tidak hanya dididik untuk menjadi seorang sarjana yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi saja, namun juga diharapkan mampu dalam mengembangkan ilmu dan nilai-nilai moral untuk kemajuan masyarakat. Sebagaimana peran mahasiswa pada era perpindahan masa orde lama menuju orde baru yang dikenal dengan Aksi Tritura (Tri Tuntutan Rakyat) yakni sebuah kritik yang ditujukan kepada Presiden Soekarno pasca tragedi G30SPKI. Tiga tuntutan itu adalah Pembubaran PKI, Perombakan Kabinet Dwikora, dan Penurunan Harga Barang. Aksi mahasiswa ini mendapat tantangan besar dari pihak pemerintah. Namun, mahasiswa yang tergabung dalam satuan aksi tetap berjuang menyuarakan hati nurani rakyat untuk mewujudkan Tritura. 

Pada tanggal 12 Mei 1998 juga terjadi demonstrasi besar-besaran di depan Universitas Trisakti, Jakarta. Peristiwa ini tidak membuat pemuda dan mahasiswa menjadi takut dan berhenti, justru peristiwa ini membawa mereka untuk melakukan aksi protes yang lebih besar lagi pada tanggal 13-14 Mei 1998. Puncaknya terjadi pada tanggal 18 Mei 1998, mahasiswa berhasil menduduki atap gedung DPR/MPR RI. Dari peristiwa ini, dapat disadari bahwa peran pemuda dalam agen perubahan sangat berpengaruh. Aksi protes yang dilakukan oleh mahasiswa beberapa tahun yang lalu, yaitu aksi demo penolakan Omnibus Law RUU Cipta Kerja menjadi bukti bahwa peran dan semangat pemuda untuk keadilan bagi masyarakat Indonesia. 

Sejarah pemuda dalam konteks sosial, budaya, dan politik telah memainkan peran penting dalam membentuk masyarakat di berbagai belahan dunia. Dengan adanya sejarah tentang perjuangan pemuda di masa lalu, menjadi pemantik semangat pemuda Indonesia di masa kini untuk dapat mengimplementasikan perjuangan para tokoh di masa itu. Berikut adalah beberapa refleksi tentang sejarah perjuangan pemuda:

Pertama, Sejarah pemuda mencerminkan semangat perubahan sosial. Pemuda seringkali menjadi agen perubahan dalam masyarakat, memimpin gerakan untuk hak sipil, kesetaraan gender, hak pendidikan, dan isu-isu sosial lainnya. Mereka telah memimpin demonstrasi, mogok, dan protes untuk memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan kebebasan.

Kedua, Pemuda mencari jati diri mereka melalui sejarah dan warisan budaya. Mereka mempelajari sejarah bangsa dari nenek moyang yang bertujuan untuk memahami akar budayanya. Sejarah pemuda juga dapat membantu dalam mengidentifikasi nilai-nilai dan tradisi yang dianggap penting, mempengaruhi cara berpikir, serta merumuskan pandangan tentang dunia.

Ketiga, Sejarah pemuda juga mencerminkan kontribusi para pemuda dalam pembangunan ekonomi. Banyak pemuda yang mengembangkan inovasi teknologi, memulai bisnis, dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Semangat wirausaha pemuda telah menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di banyak negara.

Keempat, Pemuda menghadapi tantangan-tantangan unik, termasuk tingkat pengangguran yang tinggi, akses pendidikan yang terbatas, dan ketidakstabilan ekonomi. Namun, sejarah juga menunjukkan bahwa pemuda memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat mereka. Mereka memiliki akses ke teknologi dan informasi yang dapat membantu mereka terhubung dan berkolaborasi dengan pemuda di seluruh dunia untuk memecahkan masalah global.

Pemuda adalah kekuatan dinamis yang memperkaya keberagaman dunia. Melalui pemahaman yang mendalam tentang sejarah pemuda, generasi muda dapat membangun masa depan yang lebih baik, memperingati nilai-nilai yang diwariskan oleh para pendahulu mereka, dan terus berinovasi untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan dalam berbagai bidang kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun