Mohon tunggu...
Asfar Syafar
Asfar Syafar Mohon Tunggu... Peternak - Sebuah peringatan. Untukku yang semakin lupa tentang bahagianya menulis.

Email: asfarsyafar@gmail.com Blog: asfarsyafar.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anak Muda "GAWL" Makassar Menghadapi AFTA

16 Maret 2015   22:31 Diperbarui: 31 Desember 2015   10:00 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Anak muda Makassar merupakan salah satu kelompok anak muda Indonesia yang sering menjadi sorotan. Sifat anak muda Makassar yang dinilai keras dan sering anarkis dalam menanggapi kebijakan pemerintahan sering kali dinilai sebagai hal yang buruk. Hampir seluruh headline media diisi dengan cerminan kondisi kronis anak muda, tak jarang menu berita nasional juga ikut memberitakan berbagai hal buruk terkait perilaku anak muda di Makassar. Tawuran, aksi demo berujung bentrok, kenakalah remaja, aksi geng motor, saling busur dan sejumlah berita buruk lainnya membuat anak muda Makassar seringkali dicap pa’bambangan na tolo (mudah marah dan bodoh).

Pada umumnya anak muda zaman sekarang lebih banyak yang fokus terhadap hal-hal yang berkaitan dengan membuang-buang waktu, mereka lebih banyak bermain sosial media, nongkrong di mall atau bermain game tanpa memikirkan sama sekali hal besar yang akan segera mereka hadapi. Sebuah musuh yang cerdik atau bisa jadi sebuah peluang yang besar untuk mencapai keberhasilan, yaitu AFTA (ASEAN Free Trade Area).

ASEAN Free Trade Area atau yang biasa disingkat AFTA merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya. Dengan diberlakukannya AFTA di Indonesia maka sudah hal pasti daya saing antar masyarakat, khususnya generasi muda harus ditingkatkan. Persaingan diberbagai bidang baik pendidikan, perdagangan, industri, inovasi teknologi akan semakin gencar yang nantinya hanya akan menyisakan kualitas sumber daya manusia terbaik yang hanya mampu bertahan. Apalagi kita tak hanya akan bersaing dengan sesama masyarakat Indonesia, melainkan juga dengan masyarakat di negara-negara ASEAN dan bahkan masyarakat global akan menjadi pesaing- pesaing kita di tahun 2015. Hal inilah yang seharusnya penting untuk disadari oleh anak muda saat ini, sudah saatnya kita mengembangkan kemampuan diri dan meningkatkan daya saing agar dapat bertahan dan keluar sebagai pemenang dari persaingan ini.

Merumuskan Solusi, Menjawab Tantangan

Mempersiapkan anak muda yang berdaya saing tinggi dimasa sekarang bukanlah soal yang gampang. Hal ini memerlukan proses yang berkesinambungan. Namun, setidaknya penanaman moral dan nilai yang menyenangkan dan mengenalah yang seharusnya ditanamankan dalam diri anak muda saat ini. Selain dibekali dengan kemampuan bahasa dan penguasaan teknologi yang mumpuni sudah sebaiknya anak muda dibekali dengan berbagai nilai-nilai kehidupan yang kelak dapat menuntun dan menjadi bekal mereka dalam menghadapi AFTA.

Berikut beberapa nilai kearifan lokal masyarakat bugis yang dapat diadopsi oleh anak muda khususnya pemuda Makassar dalam mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi AFTA (ASEAN Free Trade Area) di Indonesia. Oleh penulis nilai ini disebut sebagai “anak muda GAWL”, konsep ini mengandung nilai Getteng, Acca, Warani dan Lempu’ yang dapat menjadi bekal generasi muda dalam usaha memperbaiki karakter dan individu mereka. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain:

1. Getteng = Keteguhan (Firm)

Getteng dalam bahasa Indonesia artinya teguh, kata ini juga dapat berarti tetap, asas atau setia pada keyakinan, atau kuat dan tangguh dalam pendirian, dan erat memegang sesuatu. Nilai keteguhan ini terikat pada makna yang positif. Adapun beberapa contoh sikap getteng antara lain: a) tidak mengingkari janji, b) tidak mengkhianati kesepakatan, c) tidak membatalkan keputusan, tidak mengubah kesepakatan, dan d) jika berbicara dan berbuat, tidak berhenti sebelum rampung.

2. Acca = Kepandaian (Proficiency, Intelectual)

Acca dalam bahasa Indonesia berarti kepandaian, cendekia atau kepintaran. Di dalam konsep nilai acca terkandung nilai kejujuran, nilai kebenaran, kepatutan, keikhlasan, dan semangat. Nilai acca juga nampak pada perbuatan dan kata yang benar, memikirkan secara baik saat menghadapi kesulitan, dan berhati-hati melaksanakan segala sesuatu. Selain itu orang yang acca harus memiliki sifat ikhlas, yang pikirannya selalu mencari-cari sampai dia menemukan pemecahan persoalan yang dihadapinya.

3. Warani = Keberanian (Brave)

Warani dalam bahasa Indonesia berarti keberanian. Berani merupakan sifat yang benar-benar harus dimiliki oleh anak muda agar dapat menjalankan usahanya secara berwibawa. Sikap warani artinya tidak takut dengan siapapun kecuali terhadap Tuhan. Selain itu sikap warani menyiratkan kemandirian, kemandirian untuk bertindak dan tidak dibawah bayang-bayang orang lain. Sikap warani berarti memiliki keyakinan diri dan kepercayaan diri yang kuat. memiliki karakter yang membedakannya dengan orang lain. memiliki keteguhan melaksanakan apa yang menurutnya baik. apa yang menurut pengetahuannya yang terbaik akan dengan berani dilaksanakannya tanpa takut konsekuensinya.

4. Lempu’ = Kejujuran (Honesty)

Lempu’ dalam bahasa Indonesia artinya jujur. Dalam berbagai konteks kata ini berarti ikhlas, benar, baik atau adil. Adapun beberapa contoh sikap lempu’ diantaranya: a) memaafkan orang yang berbuat salah kepadanya, b) dipercaya lalu tak curang, artinya disandari lalu tak berdusta, c) tidak menyerakahi yang bukan haknya, d) dan tidak memandang kebaikan kalau hanya buat dirinya, baginya baru dinamakan kebaikan jika dinikmati bersama.

Cita-cita bangsa Indonesia untuk menghasilkan generasi muda yang berdaya saing dan mampu menjadi pemenang dimasa akan datang bukanlah suatu hal yang mudah untuk diwujudkan. Dengan menjadi anak muda GAWL secara tidak langsung menanamkan nilai- nilai keteguhan, kepandaian, keberanian dan kejujuran terhadap generasi muda sekarang. Sehingga pada akhirnya ketika AFTA diberlakukan maka anak muda khususnya anak muda Makassar tidak hanya sekedar menjadi penonton namun juga dapat mengambil andil dalam upaya untuk meningkatkan kualitas masyarakat bangsa ini agar dapat bersaing secara global.

Semangat terus pemuda Makassar! Jangan biarkan deretan prestasimu tercoreng dengan stigma-stigma negatif akibat gejolak emosimu sendiri. Tunjukkan kemampuan kita! Bismillah, anak muda GAWL Makassar siap menyambut AFTA 2015.

 

 

Bahan Bacaan

Anonim. 2014. Seputar AFTA (ASEAN Free Trade Area) Tahun 2015. Http://Sastrasipilindonesia.Wordpress.Com/2014/01/24/Seputar-Afta-Asean-Free-Trade-Area-Tahun-2015/ Diakses Pada Tanggal 21 November 2014.

Brilianto, I. 2010. Ketika Penjajahan Globalisasi Menghujam Nasionalisme Penentu Neraja Kemajuan Anak Muda. PEC. Yogyakarta.

Didiek, Vincent. 2013. Optimisme Pasar Bebas ASEAN. Dekan FEB Unika Soegijapranata Semarang. Surat Kabar Suara Merdeka Edisi 10 Mei 2013.

Farid W, M. 2012. Kearifan Lokal Bugis Dalam Manajemen Perusahaan. Kompasiana. Http://Ekonomi.Kompasiana.Com/Manajemen/2012/05/31/Kearifan-Lokal-Bugis-Dalam-Manajemen-Perusahaan-467224.Html Diakses Pada Tanggal 21 November 2014.

Pulungan, A. 2014. AFTA 2015 Kehancuran Ekonomi Indonesia. Kompasiana. Http://Ekonomi.Kompasiana.Com/Bisnis/2014/04/05/Afta-2015-Kehancuran-Ekonomi-Indonesia-646709.Html Diakses Pada Tanggal 21 November 2014.

Samad, Abdul. 2007. Pengaruh Nilai Budaya Bugis Terhadap Perilaku Aparat Birokrasi Di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bone. Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun