Kota Sragen merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang memiliki sosial budaya yang khas. Sragen dikenal sebagai kota yang ramah dan penuh dengan kearifan lokal. Salah satu kearifan lokal yang masih dipegang teguh oleh masyarakat Sragen adalah budaya gotong royong.
Budaya gotong royong menjadi salah satu ciri khas masyarakat Bumi Sukowati ini. Masyarakat Sragen sangat terbiasa dengan saling membantu dalam kegiatan sehari-hari. Contohnya, ketika ada warga yang akan menggelar hajatan atau acara besar, masyarakat sekitar akan dengan sukarela membantu dalam segala hal, mulai dari mempersiapkan acara hingga memberikan dukungan moral.
Tidak hanya gotong royong, masyarakat Sragen juga sangat menjaga adat dan budaya lokal. Mereka masih mempertahankan adat dan budaya seperti jaranan, tayub, dan reog. Jaranan dan tayub merupakan seni tari yang dilakukan oleh masyarakat Sragen. Sementara reog adalah seni pertunjukan teater yang berasal dari Sragen.
Selain adat dan budaya, masyarakat Sragen juga sangat menjaga nilai-nilai religius. Kota Sragen dikenal sebagai kota santri, karena mayoritas penduduknya adalah muslim yang taat. Masyarakat Sragen juga sangat terbiasa dengan berbagai kegiatan keagamaan seperti mengaji, sholat berjamaah, dan acara keagamaan lainnya.
Meskipun begitu, masyarakat Sragen juga sangat terbuka terhadap perubahan dan kemajuan. Kota Sragen memiliki potensi wisata yang cukup besar, seperti wisata alam, wisata kuliner, dan wisata sejarah. Wisata kuliner Sragen terkenal dengan olahan sate kambingnya yang sangat lezat.
Secara keseluruhan, sosial budaya di Kota Sragen sangat kaya dan beragam. Masyarakat Sragen sangat menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan budaya, namun tetap terbuka terhadap perubahan dan kemajuan. Dengan demikian, Kota Sragen menjadi salah satu kota yang layak dikunjungi bagi siapa saja yang ingin menikmati kearifan lokal dan keindahan alam Jawa Tengah.
