[caption id="attachment_192880" align="aligncenter" width="300" caption="Batam Ecocare Society / Dok.Pri"][/caption]
Hari Sabtu ini, 7 Juli 2012 jam 06:00 pagi, telah dilakukan penanaman 15.015 batang pohon Trembesi secara serempak di jalan-jalan protokol di kota Batam. Saya bersama teman-teman yang tergabung dalam Community of Love (COOL) di komplek perumahan kami, turut terlibat dalam gerakan penghijauan kota ini dengan melibatkan diri dalam Batam Ecocare Society.
Sekitar pukul 5 pagi, kami sekeluarga sudah terbangun dan setelah mempersiapkan diri, pukul 05:38 kami berangkat ke jalan protokol yang terdekat dengan rumah kami. Tiba di lokasi sekitar pukul 05:50, lalu lintas masih sepi dan kulihat sekeliling masih dalam suasana early morning blue yang indah. Kami menepi mencari bahu jalan yang bisa dijadikan tempat parkir kendaraan. Bertemu dengan salah satu teman, lalu bergabung dan segera menuju ke jalur hijau tempat lokasi penanaman pohon.
[caption id="attachment_192883" align="aligncenter" width="664" caption="Narsis Sebelum Menanam Pohon / Dok.Pri"]
Beruntung di saat yang hampir bersamaan, pendiri dan pembina GEMPITA, DR. Hanny Andries juga hadir meninjau lokasi. Pukul 6 pagi tepat kami serempak melakukan penanaman pohon Trembesi, pertama-tama melepas polibag-nya dan menempatkan pohon dengan hati-hati ke lubang yang tersedia, menguruknya dengan tanah, lalu memancangkan tonggak yang tersedia dan mengikatkan pohon yang masih kecil tersebut ke tonggak. Selesai sudah melakukan penanaman yang merupakan bagian dari gerakan penghijauan kota yang akan tumbuh menjadi pohon peneduh, lalu menjadi paru-paru kota dan bahkan paru-paru dunia. Saya sendiri menanam tiga batang pohon dan membantu penanaman sekitar tujuh pohon lainnya.
[caption id="attachment_192884" align="aligncenter" width="655" caption="Jam 6 Tepat Menanam Pohon Trembesi / Dok.Pri"]
Sekitar pukul 06:25 kami meninggalkan lokasi dan menuju tempat official ceremony di lapangan parkir stadion Temenggung Abdul Jamal, kota Batam. Dari lokasi menanam sampai stadion adalah jalan protokol utama di kota ini, maka kami melihat ribuan pegawai negeri sipil kota Batam turun ke lokasi untuk melakukan penanaman juga. Kami tiba di lokasi sekitar pukul 06:50 dan melakukan penanaman pohon di sekitar stadion sebelum berkumpul di lapangan dan bergabung dengan masyarakat kota Batam lainnya.
[caption id="attachment_192885" align="aligncenter" width="655" caption="Menanam Pohon di Sekitar Stadion / Dok.Pri"]
Sekitar pukul 7 pagi, acara dimulai dengan penanaman pohon di sekitar stadion oleh walikota Batam, Drs. Ahmad Dahlan, MH beserta wakil walikota dan pejabat-pejabat kota lainnya. Setelah semua tamu undangan duduk di tempat yang tersedia, acara di mulai dengan Tari Persembahan khas Melayu, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mars GEMPITA, kemudian disusul oleh kata-kata sambutan dari panitia, pendukung gerakan, pembina GEMPITA, walikota Batam dan di akhiri dengan tujuh ikrar bersama untuk komitmen menjaga kelestarian lingkungan kota.
[caption id="attachment_192892" align="aligncenter" width="655" caption="Tari Persembahan / Dok.Pri"]
Menurut laporan panitia, acara ini melibatkan seluruh komponen masyarakat kota dari mulai pegawai negeri sipil dari seluruh instansi yang ada, aparat polisi dan militer, BP Batam, perusahaan-perusahaan swasta baik yang besar maupun kecil, serikat-serikat pekerja, anak-anak sekolah dan masyarakat kota pada umumnya. Walaupun begitu, ada satu yang mengganjal bahwa REI (Real Estate Indonesia) kota Batam tidak menunjukkan dukungannya kepada kegiatan ini, seperti yang disampaikan oleh ketua Go-Green GEMPITA, Bernard Manalu, dalam kata sambutannya. Apakah REI tidak mempunyai niat untuk menghijaukan kota, karena selama ini merekalah yang menggunduli hutan kota Batam? Wallahu alam.
[caption id="attachment_192900" align="aligncenter" width="645" caption="Masyarakat Batam / Dok.Pri"]
Dalam kesempatan ini juga, Musium Rekor Indonesia (MURI) menganugerahkan rekor MURI untuk gerakan ini karena berhasil memecahkan rekor nasional untuk penanaman pohon di jalan protokol kota terbanyak, yang diserahkan langsung kepada walikota Batam sebagai pemrakarsa, GEMPITA sebagai pelaksana dan Bank Panin cabang Batam sebagai pendukung gerakan ini.
[caption id="attachment_192898" align="aligncenter" width="640" caption="MURI Untuk Pemko Batam / Dok.Pri"]
Dalam acara ini ada beberapa hal yang boleh disebut suatu ‘keajaiban’, yaitu selain cuaca yang cerah seakan semesta turut bergembira bahkan di saat matahari sudah bersinar riang pun, bulan masih menunjukkan mukanya, sepertinya semua ciptaan Allah ingin menyaksikan sebuah sejarah sedang di buat di kota Batam. Ada lagi hal yang ‘unik’ acara ini dimulai pukul 7 pagi, pada tanggal 7, bulan 7 dan mengikrarkan 7 komitmen untuk menjaga lingkungan. Luar biasa. Apalagi, beberapa jam setelah acara selesai hujan turun, seakan alam pun turut terlibat dalam gerakan ini dengan membantu menyiram pohon yang baru ditanam.
Selama mengikuti acara, tiba-tiba rasa nasionalisme menggelora di dada ini dan kesadaran untuk menjaga kelestarian alam pun begitu meningkat. Dalam aura kerbersamaan dari dua kubu yang selama ini tidak ‘harmonis’, yakni antara pemerintah dan rakyat, serta antara pengusaha dan serikat buruh, rasanya tidak berlebihan kalau ada setitik air mata haru demi melihat semua yang ‘berseteru’ malah bersatu dalam bersamaan melakukan penghijauan kota.
Saya percaya bahwa lewat gerakan ini, akan menjadikan kota Batam menjadi kota yang hijau, akan menjadi paru-paru kota dan juga paru-paru dunia, bahkan akan ada multiplier effect-nya ke berbagai bidang kehidupan, yakni kota Batam dipulihkan dalam segala hal. Semoga.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H