Mohon tunggu...
asep setiawan
asep setiawan Mohon Tunggu... -

seorang manusia biasa yang suka travelling, membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Jakarta

5 Agustus 2014   21:16 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:20 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentang Jakarta

Aku lupa warnamu daun

Lantaran rimbamu bertunas beton

Dan kembang kaca

Nyanyi satwa pun menjadi parau

Menggeram dan menderu

Lantaran hewanmu kini impor

Berkaki sintetis, bertenaga mesin

Bagaimana aku ingat warnamu

Bulan

Bila manusia mulai pula mencipta

Bulan lainnya

Bocah-bocah tak lagi bermain di

Bawah purnamamu

Lantaran cahayamu semakin dungu

Dan kabur

Menentang ratusan bulan manusia

Bagaimana aku ingat baunya

Rumputan

Bila tanah tak pula kuinjak

Sedang manusia sendiri tak ingat

Kuburnya

Aku pun kadang alpa menjenguk

Rumah-mu

Lantaran aku juga manusia

Yang besar di rimbanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun