yky_kyk: Output dari layer kkk.
c. Gabungkan output dari semua layer: y=k=1mH(yk)y = \bigoplus_{k=1}^{m} H(y_k)y=k=1mH(yk)
d. Hasilkan ciphertext: ciphertext=yK(tc)\text{ciphertext} = y \oplus K(t_c)ciphertext=yK(tc)
3. Proses Dekripsi
a. Hitung tct_ctc berdasarkan sinkronisasi relativistik.
b. Bangun kembali graf G(V,E)G'(V, E)G(V,E) dan matriks A(k)(tc)A^{(k)}(t_c)A(k)(tc).
c. Gunakan kunci dinamis untuk dekripsi: y=ciphertextK(tc)y = \text{ciphertext} \oplus K(t_c)y=ciphertextK(tc)
d. Pisahkan hasil untuk setiap layer dan rekontruksi data: x=k=1mA(k)(tc)1ykx = \bigoplus_{k=1}^{m} A^{(k)}(t_c)^{-1} \cdot y_kx=k=1mA(k)(tc)1yk
Keamanan dan Mitigasi Risiko
1. Serangan Brute Force:
Kombinasi graf temporal dinamis, noise acak, dan hash pascakuantum membuat brute force sangat tidak praktis.