Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Slogan Penuh Paradoks

5 Desember 2024   07:27 Diperbarui: 6 Desember 2024   08:36 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bagian terakhir: humble but confident. Ini favorit HRD buat wawancara kerja. Tapi beneran deh, susah banget ngejalanin ini. Kalau terlalu rendah hati, kamu bakal dibilang nggak pede. Tapi kalau terlalu pede, dibilang sombong. Kayaknya, ini lebih ke lomba akting daripada prinsip hidup.

Bayangin kamu lagi presentasi di depan bos. Kamu mulai dengan rendah hati, "Ya, saya mungkin belum ahli banget, Pak..." tapi sebelum selesai ngomong, bos kamu udah bengong, "Terus, ngapain kamu presentasi?" Kalau langsung pede, "Ide ini adalah terobosan masa depan!" Eh, dibilang belagu. Hadeh, serba salah.

Nyenggol, Bacok!

Nah, kalau mau jujur, ada slogan yang jauh lebih simpel dan nggak ribet: "Nyenggol, bacok!" Oke, ini memang kedengeran kayak slogan preman, tapi maknanya dalam, lho. Intinya adalah siap bertindak tanpa ribet mikirin paradoks. Kalau ada tantangan? Hadapi! Kalau ada masalah? Selesaikan!

Nggak perlu repot-repot jadi calm but alert. Kalau ada yang nyenggol, langsung kasih respons tegas. Hidup nggak usah dibuat terlalu filosofis---kadang, tindakan tegas jauh lebih efektif daripada mikir teori paradoks yang bikin kepala berasap.

Hidup Simpel Itu Nikmat

Hidup dengan filosofi paradoks mungkin terdengar keren, tapi praktiknya ribet dan bikin bingung. Slogan seperti "nyenggol, bacok!" menawarkan alternatif yang lebih sederhana dan praktis: jelas, lugas, dan nggak bikin overthinking. Jadi, mari kita tinggalkan slogan-slogan ribet dan mulai menjalani hidup dengan kejelasan. Toh, pada akhirnya, yang penting adalah tindakan nyata, bukan permainan kata-kata yang bikin stres.

Hidup tenang, tapi jangan lupa: kalau ada yang nyenggol, ya... tahu sendiri lah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun