Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Model Kepribadian dalam Interaksi Manusia-AI

16 November 2024   16:52 Diperbarui: 16 November 2024   21:25 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manfaat praktis dari teori ini tidak dapat diabaikan. Dalam konteks pengembangan manusia, teori ini dapat membantu pendidikan, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia dengan pendekatan yang lebih personal dan adaptif. Dalam konteks teknologi, teori ini dapat memandu pengembangan AI dan aplikasi digital yang lebih empatik, memperhatikan nuansa kepribadian pengguna. Dalam masyarakat yang sedang berubah, pendekatan ini memberikan alat untuk memahami dan mengelola dinamika interaksi manusia yang semakin kompleks.

Dengan menawarkan jembatan antara teori-teori kepribadian dinamis, tipe kepribadian, dan pengaruh teknologi, kami membuka jalan bagi paradigma baru dalam memahami manusia di era digital. Teori ini bukan hanya alat teoretis, tetapi juga solusi praktis untuk mengatasi tantangan perubahan zaman. Mari bersama-sama menjelajahi potensi tak terbatas dari kepribadian manusia dalam konteks dinamis yang terus berkembang.

Identifikasi Masalah 

Fenomena di masyarakat Indonesia di mana individu menunjukkan kepribadian yang kontras antara kehidupan nyata dan interaksi dunia maya memperkuat asumsi awal kami bahwa teknologi mampu membentuk, memodifikasi, dan memicu perubahan dalam kepribadian manusia secara dinamis. Secara garis besar, masyarakat Indonesia dikenal sebagai komunitas yang ramah, santun, dan menjunjung tinggi nilai-nilai religius dalam kesehariannya. Namun, ketika berinteraksi dengan teknologi, mereka dapat beralih menjadi persona yang jauh berbeda---sering kali menunjukkan sarkasme ekstrem, solidaritas dalam bentuk gerakan viral, dan kecenderungan untuk mengonsumsi konten yang dianggap tabu seperti video pornografi atau terlibat dalam perjudian online. Fenomena ini menunjukkan dinamika perubahan kepribadian yang dipicu oleh teknologi, yang menciptakan "identitas digital" yang tidak selalu mencerminkan kepribadian di dunia nyata.

Kami melihat sejumlah fenomena dinamika kepribadian masyarakat Indonesia ketika berinteraksi dengan AI dan Sosmed.

1. Teknologi sebagai Pengungkap Sisi Tersembunyi (Liberating or Amplifying the Shadow Self)

Teknologi, terutama dunia maya, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi secara anonim atau semi-anonim, memfasilitasi ekspresi sisi kepribadian yang biasanya ditekan atau tidak ditampilkan di dunia nyata. Fitur ini membuka ruang bagi perilaku seperti sarkasme, ujaran kebencian, atau konsumsi konten tabu yang bertentangan dengan nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat tradisional.

Pada platform media sosial atau forum daring, sering ditemukan individu yang menggunakan akun anonim untuk menyebarkan ujaran kebencian, mengekspresikan pendapat yang berlawanan, atau bahkan memobilisasi solidaritas untuk tujuan tertentu (baik positif maupun destruktif).

2. Dualitas Kepribadian Akibat Teknologi (Dual Personality Dynamics)

Konteks digital menawarkan ruang di mana individu bisa menciptakan "identitas hibrida" yang berbeda dari diri mereka di dunia nyata. Identitas digital ini bisa menjadi representasi autentik dari "diri terpendam" atau bisa menjadi adaptasi dari persona sosial yang dimodifikasi untuk konteks daring.

Seseorang yang pemalu dan santun dalam kehidupan nyata bisa menunjukkan sisi keberanian, pemberontakan, atau bahkan agresivitas dalam platform daring karena merasa terlindungi oleh jarak teknologi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun