Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Dampak Disruptif AI Terhadap Upah Buruh

19 Juli 2024   08:01 Diperbarui: 31 Juli 2024   11:38 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dampak Disruptif AI Terhadap Upah Buruh: Antara Ketimpangan dan Peluang Transformasi

Pendahuluan

Situs Scitechdaily.com pada 20 Juli 2024 mengabarkan bahwa para peneliti di Georgia Tech telah mengembangkan RTNet yaitu sistem jaringan syaraf buatan mirip manusia yang membuat AI mampu mengambil keputusan seperti manusia. Sejauh ini kemajuan pesat AI telah melahirkan robot-robot canggih seperti Optimus dan Qinglong, yang mulai diadopsi di berbagai industri. Fenomena ini memicu disrupsi pasar tenaga kerja, dengan potensi konsekuensi signifikan bagi upah buruh. Tulisan ini mengkaji dampak disruptif AI terhadap upah buruh, skenario yang mendasarinya, dan mengeksplorasi peluang transformasi bagi para pekerja di era baru ini.

Perspektif yang Ditawarkan

1. Dampak AI pada kurva upah tenaga kerja. Tulisan ini akan menganalisis bagaimana AI memengaruhi kurva upah tenaga kerja, dengan fokus pada pergeseran titik equilibrium dan implikasinya terhadap upah buruh.
2. Ketimpangan yang ditimbulkan AI. Tulisan ini akan mengkaji ketimpangan yang ditimbulkan AI, seperti kesenjangan upah antara pekerja terampil dan tidak terampil, serta potensi marginalisasi kelompok pekerja tertentu.
3. Peluang transformasi bagi pekerja. Tulisan ini akan mengeksplorasi peluang transformasi bagi para pekerja di era AI, dengan fokus pada pengembangan keterampilan baru dan adaptasi terhadap peran baru di industri yang semakin berpusat pada penerapan dan pemeliharaan teknologi robot AI.
4. Peran regulasi dan kebijakan. Tulisan ini akan membahas peran regulasi dan kebijakan pemerintah dalam memitigasi dampak disruptif AI dan menciptakan transisi yang adil bagi para pekerja.
5. Strategi bisnis di era AI. Tulisan ini akan menganalisis strategi bisnis yang perlu diadopsi untuk menyeimbangkan efisiensi produksi dengan kinerja pemasaran dan mempertimbangkan aspek kemanusiaan dalam pasar.

Dengan mengkaji topik ini secara mendalam, tulisan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penting dalam memahami dampak AI terhadap upah buruh dan merumuskan solusi untuk meminimalkan ketimpangan dan membuka peluang transformasi bagi para pekerja di era baru ini.

Data Awal

Jika saat ini upah buruh di bagian produksi langsung adalah 5 juta rupiah, dengan tingkat kenaikan gaji 10% per tahun, maka didapat total biaya tenaga kerja selama 5 tahun adalah 366 juta.

Sedangkan robot Tesla Optimus saat ini seharga 25 ribu dolar, yang dengan kurs rupiah 15 ribu dolar berarti harganya 375 juta, dapat beroperasi minimal 5 tahun.

Analisis

Kehadiran Optimus, Qinglong, dan berbagai robot humanoid berbasis AI dan adopsinya ke dalam industri membuat pasar tenaga kerja menjadi sangat menantang. Sementara upah buruh menunjukkan trend meningkat selaras sumbu waktu, biaya akuisisi robot AI justru semakin rendah dengan biaya RD per unit yang semakin turun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun