Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Applied Ethic : Menggugat Praktek Moral Kita

27 April 2024   21:13 Diperbarui: 3 Mei 2024   11:48 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ethics dan Free Will 

Ethics yang basisnya free will berasumsi manusia memiliki individual moral yang luas. Dalam pemahaman yang ekstrim berarti individual moral yang tidak harus tunduk kepada konsensus moral, otoritas moral, maupun hegemoni moral sepanjang tidak mengganggu well being siapapun.

Free will yang sebenarnya free will tidak ada. Seorang individu secara internal individual terikat dengan masa lalunya, kemampuan mentalnya, dan dorongan psikologisnya. Sedangkan secara eksternal individual terikat oleh tubuhnya dan kebutuhan jasmaninya. Pada sisi internal kolektif terikat pada budaya, sedangkan secara eksternal kolektif terikat pada struktur sosial, organisasi, dan negara.

Individual moral yang didasarkan kepada free will akhirnya menjadi utopia. Di samping karena free will itu tidak ada, juga karena individual moral tunduk kepada lapisan moral di atasnya.

Konsep kebutuhan dalam applied ethics oleh orang-orang ini sering ditafsirkan sebagai kepentingan, terutama kepentingan dalam skala pribadi. Begitu juga konsep well being ditafsirkan sebagai well being pribadi dia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun