Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mars Para Pemberontak

28 Januari 2024   10:20 Diperbarui: 29 Januari 2024   03:39 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mars Para Pemberontak

Lihatlah, lihat...
tantangan dan rintangan diterabas,
samudera dan badai dijadikan mainan,
peradaban dibangun, oleh kami para pemberontak.

Ketika tembok berdiri mengangkang di tengah jalan, kami para pemberontak telusuri mencari ujung tembok,
atau melompatinya,
atau memanjat,
atau menggali terowongan,
atau melubanginya,
atau merubuhkannya,
atau mematahkan orang yang membangun tembok itu.

Ketika ada tembok di tengah jalan, para penganut Stoikisme berbalik arah,
para pelaksana Law of Attraction, Servo Mechanism, Positive Thinking, dan Affirmasi komat-kamit membaca mantra "aku kuat, aku hebat, aku bersyukur, aku mujur"

Ketika tembok berdiri di tengah jalan, para oportunis mendirikan tenda-tenda piknik dan lapak-lapak obralan, juga berjualan asongan.

Lihatlah, lihat, inilah kami para pemberontak. 

Lihatlah, lihat. Inilah jalan kami. 

Lihatlah, lihat, jika tembok berdiri menghalangi jalan, kami patahkan orang mendirikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun