Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tafsir Einstein atas Al Qur'an (1)

18 Mei 2023   22:27 Diperbarui: 22 Agustus 2023   08:21 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kerapatan massa jenis 100 ton per nanometer kubik ini mungkin bisa juga dianggap efek singularitas hipotesis pada faktor Lorentz 5.6e-8.

Kesimpulan

Implikasi bahwa pada kondisi v >= 1c, maka t = 0 dan l = 0 serta m = ~ tidak sinkron dengan maksud teks-teks al Qur'an yang kita sebutkan di awal tulisan yang secara implisit mengisyaratkan bahwa dalam kondisi v >= 1c pun waktu masih eksis, ruang masih eksis, ruang-waktu masih eksis, dan tidak ada massa yang tak terhingga. Bahkan dalam kondisi itu hadir partikel tanpa massa.

Dari uraian di atas kita dapat dengan jelas bahwa di satu sisi dengan relativitas khusus kita terbantu dalam memahami teks-teks Al Qur'an, tapi di sisi lain kita juga melihat bahwa relativitas khusus tidak bisa menjangkau semua makna yang dimaksudkan oleh teks-teks tersebut.

Dibutuhkan framework baru untuk menjelaskan dilatasi waktu pada faktor Lorentz sebesar 2.7e-6 dan 5.6e-8 yang menghasilkan kecepatan hipotesis 2 ribu dan 400 ribu kecepatan cahaya.

Al Qur'an dan Semesta Yang Lentur

Lebih lanjut, al Qur'an dalam sejumlah ayat mengatakan bahwa "langit" atau "space" dalam konsep fisika bisa robek, pecah (Al Furqon :25, Asy Syura : 5), memiliki pintu (An Naba : 19), mengembang (Az Zariyat : 47), dilipat, dan digulung (Az Zumar : 67). Selain itu juga ada sifat ditahan (Al Fathir : 41) tapi tanpa tiang (Al Luqman : 10), serta sempurna tanpa retak (Qaf : 6) tapi bisa terbelah (Ar Rahman : 37), dan berlapis-lapis (Nuh : 15) tapi bisa terguncang (At Thur : 9, lalu memiliki jalan (Az Zariyat : 7) tapi bisa terbelah (Al Haqqah : 16).

Konsep-konsep yang dibawa oleh al Qur'an ini sungguh sangat mind blowing. Apalagi itu turun kepada manusia sekitar 1.300 tahun lalu. 

Diksi-diksi yang dipakai tampak menuntun kepada bentuk dan solusi  geometri. Ini tampak jelas membawa implikasi pemahaman yang dibawa oleh teks-teks al Qur'an adalah bahwa space itu relatif dan juga fleksibel.

Sama halnya dengan relativitas waktu yang sudah bisa dicapai oleh para pemikir Islam sejak 1000 tahun lalu secara filsafat, maka relativitas ruang pun sudah bisa dicapai. Bahkan kesatuan ruang dan waktu menjadi raung-waktu pun sudah terjangkau oleh pemahaman mereka. Tapi kelemahannya pun sama, yaitu mereka itu tidak ada satupun yang menggunakan solusi matematis dan geometris untuk menjelaskan relativitas ruang ini.

Relativitas Umum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun