Persamaan-persamaan ini semuanya tidak memadai untuk menjangkau kecepatan melebihi kecepatan cahaya. Berarti dalam eksperimen pikiran kita, perlu ada rumus baru untuk menjangkau kecepatan di atas kecepatan cahaya.
Jelas pada perbandingan waktu yang digunakan al Qur'an yaitu 1:360.000 dan 1:18.000.000 adalah situasi di mana kecepatan lebih besar dari kecepatan cahaya bahkan mungkin bisa ribuan kali kecepatan cahaya. Menariknya secara eksplisit teks al Qur'an mengatakan dalam kondisi seperti ini waktu "masih" dan "tetap" eksis.
Prediksi bahwa kecepatan yang dimaksud teks-teks al Qur'an berkisar ribuan kali kecepatan cahaya didasarkan kepada asumsi bahwa pada saat v = 0.999999 c, maka perbandingan yang dicapai cuma 1:707 dengan faktor Lorentz 1.4e-3. Â Jadi untuk menghasilkan perbandingan 1:360.000 untuk satu hari setara dengan 1000 tahun, dibutuhkan faktor Lorentz 2.7e-6.
Sedangkan untuk menghasilkan perbandingan 1:18.0000.0000 sebagai gambaran satu hari setara dengan 50.000 tahun dibutuhkan faktor Lorentz sebesar 5.6e-8.
Jika pada v = 0.999999 c dihasilkan faktor Lorentz 1.4e-3, maka dengan faktor Lorentz 2.7e-6 diasumsikan v= 2.000 c.Â
Sementara pada faktor Lorentz 5.6e-8 didapat kecepatan hipotesis v = 400 ribu kali kecepatan cahaya.Â
Relativitas Khusus Invalid
Dalam relativitas khusus dinyatakan bahwa gerak dalam kecepatan mendekati kecepatan cahaya, massa menjadi semakin besar dan panjang semakin menyusut.
Pada saat v = c maka l = 0 dan m = ~
Karena E = m c^2, jika m = ~ maka E = ~. Begitu jika l = 0 maka space-time dan volume lenyap. Inilah kondisi singularitas pada awal Big Bang.
Apa yang kita dapat dari sini adalah eksistensi energi dan materi tidak membutuhkan ruang. Maka eksistensi energi dan materi pun tidak selalu menghasilkan kelengkungan space time, karena space-time lenyap. Dalam kondisi ini gravitasi tidak ada. Maka tampaknya Gravitasi Kuantum pun tidak dibutuhkan dalam kondisi ini.