Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Nature

Yuk Jadi Pemulung

29 April 2023   14:52 Diperbarui: 30 April 2023   01:40 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengubah Bencana Sampah Plastik Menjadi Berkah Ekonomi Sirkular

Sesuatu yang kita anggap tidak memiliki utilitas atau utilitasnya sudah habis, maka kita sebut itu sebagai sampah. Tapi bagaimana ketika kita mampu terus memberikan nilai tambah pada sesuatu itu sehingga utilitasnya bisa dipertahankan dan bahkan bisa ditingkatkan?

Dalam kondisi ideal seperti ini tentu tidak ada istilah sampah. Gunungan plastik yang kita anggap sampah dan bahkan bencana itu akan berubah menjadi berkah ketika kita mampu mengembangkan kreativitas dan teknologi untuk memanfaatkan kembali plastik itu menjadi barang yang mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi.

Inilah inti dari ekonomi sirkular. Ekonomi sirkular mempunyai dua sifat utama yaitu restoratif dan regeneratif melalui proses recycling dan upcycling. Bila produk itu didaur ulang menjadi produk serupa atau produk asalnya, kita menyebutnya recycling. Tapi ketika kita ubah itu menjadi produk lain, itulah upcycling.

Dengan recycling dan upclycling itu suatu saat nanti sampah plastik akan diburu seperti halnya emas.

Dengan "emas" yang berserakan di mana-mana dan menggunung tinggi itu, pemulung sampah plastik botol air kemasan dan kantong keresek bisa menjadi pekerjaan bonafid. Ekonomi sirkular sampah plastik ini akan menjadi bisnis bernilai puluhan triliun dolar dalam waktu dekat.

Saat ini memang para pemulung masih memilih-milih sampah plastik yang akan mereka angkut. Salah satu plastik favorit adalah plastik berjenis PET yang banyak digunakan untuk botol atau kemasan air mineral. Sedangkan plastik keresek hampir tidak dihiraukan. Dengan ekonomi sirkular yang maju, maka sampah keresek plastik ini pun akan bernilai ekonomi tinggi. Jika demikian penggunaan plastik keresek tidak perlu lagi dibatasi ataupun dilarang.

Ketika industri padat karya nasional berbasis industri tekstil runtuh karena kesalahan strategi industri nasional secara keseluruhan, maka ekonomi sirkular ini bisa menjadi alternatif penggantinya.

Berikut ini beberapa contoh potensi ekonomi sirkular plastik yang dapat mengubah bencana sampah plastik menjadi berkah di masa depan. Ada lima produk disebutkan di bawah ini sebagai upaya upcycling sampah plastik.

1. Chip Karbon sebagai anoda pada baterai lithium ion sebagaimana dijelaskan pada Jurnal ACS Omega pada tanggal 17 Desember 2018. Proses ini dilakukan dengan merendam plastik pada asam sulfat sebagai langkah awal.

2. Syngas dan Asam Glikolat yang prosesnya diuraikan dalam Jurnal Nature Synthesis tanggal 9 Januari 2023. Proses yang dijelaskan di sini bisa menghasilkan output lainnya yang bernilai ekonomi dengan mengubah sejumlah parameter dalam reaktornya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun