Saya melihat bahwa setiap individu diciptakan langsung oleh Tuhan dengan tangannya langsung, dengan ukuran, takaran, dan kadar tertentu sesuai dengan perhitungan dan kebijaksanaanNya, sehingga tidak ada individu 100 persen absolut benar-benar sama.Â
Jika teknologi AI ingin memberikan sentuhan pribadi yang berbeda terhadap outputnya, maka ia perlu dikustom setiap saat, jika tidak mungkin membuatnya sebanyak jumlah individu manusia yang ada.
Kita sebagai manusa akan tetap berada di atas AI manapun untuk memeriksa, mengedit, mengolah ulang, dan memberikan sentuhan pribadi atas apapun yang dihasilkan oleh teknologi AI. Ini memang masih ada kekecualian yaitu bagi mereka yang terbiasa curang ataupun malas.
Sentuhan pribadi menjadi kata kunci di sini. Ujian sekolah ataupun proyek kelulusan harus dibuat dengan melibatkan sentuhan pribadi. Model ujian multiple choices ataupun essay yang semata menyajikan fakta dan data mentah sudah harus dihindari. Kedua model ujian itu bisa dengan sangat mudah diatasi oleh AI ataupun GPT4.
GPT4 akan menghasilkan output intelektual yang bersifat massal dan seragam, ini serupa dan sama seperti membuat biskuit di pabrik. Tidak lebih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H