Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Empat Titik Kritis Dalam Penciptaan Semesta

3 Maret 2022   18:33 Diperbarui: 15 April 2023   20:59 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Istilah teknis untuk energi primordial yang membentuk Big Bang adalah Inflation Field. Energi Inflation Field ini sangat besar pada awalnya kemudian berkurang seiring waktu.

Jejak Inflation Field tampak pada CMB, dan besarnya bisa diukur melalui polarisasi pada CMB tersebut. Energi pada inflation field walaupun sangat besar dan menginisiasi Big Bang berhenti pada batas CMB ini.

Jika tidak ada Dark Energy, maka inflasi semesta akan berakhir sampai sini saja.

Walaupun sama-sama membuat semesta mengembang, Inflation Field bekerja pada suhu sangat tinggi, sedangkan Dark Energy bekerja pada suhu rendah. Ini satu keanehan lainnya. Bagaimana energi pada suhu rendah bisa melakukan kerja mengembangkan semesta dengan kecepatan yang dipercepat.

2. Nihilisasi matter dan anti matter.

Matter dan anti matter seharusnya terbentuk secara simetri, tapi simetri dalam hal ini malah  menghasilkan nihilisasi. Tabrakan antara quark dan anti quark, juga tumbukan éléktron dengan positron menghasilkan nihilisasi. Jika begitu, maka universe akan selamanya kosong.

Ada mekanisme yang tidak diketahui yang kemudian membatasi proses nihilisasi dan menghasilkan matter lebih dominan daripada anti matter, sehingga akhirnya terbentuk atom dan kemudian unsur pertama di semesta yaitu hidrogen.

3. Dark Energy.

Energi primordial yang menyebabkan inflasi kosmik berhenti pada batas CMB, setelah batas itu universe seharusnya berhenti mengembangkan. Secara "tiba-tiba" muncul Dark Energy, sehingga universe terus mengembang dan akhirnya mencapai  accelerated expanding universe.

Perbedaan ini tampak pada Energi Negatif yang menyebabkan inflasi pada primordial semesta bekerja dengan melepaskan kalor suhu tinggi, sedangkan Dark Energy sebagai bentuk Energi Negatif lainnya bekerja pada suhu sangat rendah.

Bagaimana mekanisme pembentukan Dark Energy dan  bagaimana kerapatan Dark Energy tetap terjaga padahal volume semesta terus bertambah hingga saat ini masih misteri. Bahkan eksistensi Dark Energy pun masih misteri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun