Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya. "Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Padahal Teleportasi di masa Sulaiman as itu masih jauh di bawah kecepatan cahaya karena jarak Yerusalem dengan Yaman relatif sangat dekat.
Tantangan al Qur'an untuk membangun peradaban di bawah tanah seperti dalam kisah Ya'juj dan Ma'juj juga belum bisa dijawab Fisika. Tantangan ini tertuang dalam Surat Al Kahfi ayat 96-99. Jika manusia mampu membangun peradaban di bawah tanah, maka membangun peradaban di Bulan, Mars, dan Galaksi lainnya pun menjadi lumrah.Â
Terakhir adalah tantangan al Qur'an untuk membangun peradaban manusia di Galaksi lain dan di dimensi lain seperti apa yang dialami oleh Idris as dan Isa as.
Yang paling gencar dikejar Fisika adalah mencapai kehidupan manusia yang awet muda dan everlasting seperti Khiddir as. Tapi itu juga belum bisa dicapai oleh Fisika.
Sungguh Fisika kita sekarang ini sangat tertinggal. Fisika janganlah menjadi hakim yang memutuskan sesuatu itu mungkin atau mustahil. Fisika harus mampu mewujudkan mimpi-mimpi manusia yang paling liar dan yang paling kuno sekalipun.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H