Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Singularity dalam Medan Kuantum

26 Februari 2022   12:44 Diperbarui: 6 Desember 2023   05:39 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Fisika sekarang ini mengakui semesta berawal dari suatu singularity, yang kemudian mengalami peristiwa inflasi dalam suatu medan kuantum tanpa batas. Fakta expanding universe yang kemudian ditegaskan dengan fakta accelerating universe membawa implikasi bahwa semesta dalam kondisinya yang berawal dari suatu kondisi yang sangat panas, sangat padat, dan sangat kecil. Jika relativitas umum bekerja sempurna, maka bagaimana pun kondisi energi yang sangat panas, dan sangat padat itu terikat dalam ruang yang sangat kecil akan terjebak ke dalam lubang hitam yang sangat dalam sampai ke kondisi singularitas. Energi potensial yang terikat pada ruang itu kemudian bertranformasi menjadi energi kinetik yang membentuk Big Bang. 

Walaupun model kosmologi singularitas tidak lagi terlalu mendapatkan perhatian kini, di mana model kosmologi inflasi lebih disukai, karena dianggap model singularitas tidak dapat menjelaskan kondisi homogen dan isotropik semesta saat ini. Tapi di sini kita menggabungkan dua model tersebut yaitu model singularitas dan model inflasi, sebab kita melihat bahwa kondisi singularitas adalah kondisi yang tidak bisa dihindari dalam kondisi entitas energi sangat panas dan sangat padat dalam ruang sangat kecil dalam mekanisme relativitas umum.

Dari uraian di atas tampak ada dua bilangan tanpa batas yang diakui di sini yaitu singularitas dan medan kuantum. Dari sini kita melihat ada logical fallacy dengan operasi dasar matematika.

Fisika mengakui persamaan matematika bersipat substitusi a x b = c menjadi a = c / b seperti dalam operasi matematika 6 / 3 = 2 sama dengan 6 = 2 x 3, tapi menolak 1 / 0 = ~  sama dengan 1 = 0 × ~

1 / 0 = ~ mewakili proses singularity. Proses singularity ini dianggap sebagai awal Big Bang.

Tapi ketika dikatakan bahwa semesta berawal dari nothing atau nol, yang jika dinotasikan menjadi 1 = 0 x ~, maka ini ditolak. Something from nothing dalam Fisika itu tidak mungkin, walaupun 1 = 0 x ~ adalah benar secara matematika.

Fisika mewajibkan something comes from something. Ini membawa konsekuensi bahwa singularity harus menempel pada suatu medan kuantum tanpa batas. Proses singularity semesta kita ini tidak unik. Dari sini lahirnya dugaan tentang Multiverse. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun