Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Membangkitkan Lagi Revolusi Sains

12 Februari 2022   11:41 Diperbarui: 12 Februari 2022   11:48 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada akhir abad 19 Louis Pasteur berhasil merevolusi dunia kedokteran dengan Germ Theory, Pasteurisasi, Prinsip Sanitasi, dan Vaksin. Sementara Albert Einstein merevolusi dunia fisika pada awal abad 20 dengan Konsep Photon yaitu suatu bentuk dualisme gelombang-partikel, Rélativitas Khusus, Kesetaraan energi-massa, dan Rélativitas Umum. 

Sedangkan Steve Jobs pada akhir abad 20 dan awal abad 21 merevolusi dunia komputer dengan PC, Laptop,  Smartphone dan Film Animasi. Ketiganya telah meletakkan tonggak-tonggak penting, tanpa mengecilkan temuan besar lainnya, dalam kehidupan modern kita sampai saat ini.

Einstein memulai revolusinya dari kantornya yang sempit di Jawatan Paten, sedangkan Pasteur dari laboratoriumnya yang sempit, dan Jobs dari garasi yang sempit. Mereka masing-masing bukan siapa-siapa sebelum menghasilkan karya.

Einstein memulainya dengan coret-coretan kecil, sedangkan Pasteur dan Jobs dari coba-coba. Mereka tidak pernah juga menyangka pekerjaan itu akan merevolusi banyak hal akhirnya.

Apa yang dilakukan Pasteur, Einstein, dan Jobs hanya sekedar keluar dari template yang berlaku saat itu. Pasteur memperkenalkan template baru berupa riset dan eksperimen dalam memahami penyakit. Metode Pasteur mirip dengan metode Thomas Alfa Edison yaitu dengan eksperimen dan teknik trial and error. Einstein keluar dari template Fisika Newtonian. Sementara Jobs meliarkan fantasinya untuk membentuk template baru dalam teknologi komputer dan komunikasi.

Template Pasteur dan Einstein sudah berjaya selama lebih dari seratus tahun.

Kini kita berada di era di mana kita perlu merevisi atau melengkapi hasil-hasil pekerjaan mereka. Semakin banyak penyakit yang resisten terhadap obat farmasi, semakin banyak baktéri yang resisten terhadap antibiotik, dan semakin resisten virus dan bakteri terhadap vaksin, menyadarkan kita untuk keluar dari template Germ Theory Pasteur. 

Hipotésis tentang eksistensi Dark Matter, dan sejumlah obyék tanpa orbit induk yang spesifik membutuhkan penjelasan yang lebih lengkap daripada apa yang tertuang dalam template Rélativitas Umum. Sejak awal Rélativitas Umum ini memang bermasalah dengan asumsinya bahwa semesta ini statis. Tampaknya kita pun perlu keluar dari template Jobs agar dunia komputer dan komunikasi bisa melakukan revolusi besar lagi.

Kita daripada menghabiskan kemampuan sains kita untuk menemukan Dark Matter, lebih baik kita membentuk Teori Gravitasi Baru. Kemudian daripada disibukkan dengan Dark Energi untuk memahami aliran energi yang menyebabkan Accelerated Expanding Universe mending merevisi Thermodinamika dan Model Standar Kosmologi. Mungkin dana dan upaya ini bisa jauh lebih efisien ketimbang membangun Teleskop semacam James Webb yang salah satunya juga mengemban misi Dark Matter dan Dark Energy.

Karya-karya besar pada mulanya adalah pekerjaan sederhana yang dilakukan secara sederhana di tempat yang sederhana oleh orang yang tidak dikenal, sampai kemudian orang-orang menyadari kebesaran karya itu. Ini artinya apa? Kita semua punya peluang untuk membangkitkan kembali revolusi sains, tidak peduli siapa kita kini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun