JANGAN SEPELEKAN TUMBUHAN
Assalamualaikum wr. wb.
Salam Jum'at Berkah.
Allah berfirman,"Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon kurma yang bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanam-tanaman atas sebagian yang lain dalam rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.'' (Ar Ra'd: 4).
Gambar di atas merupakan persamaan kimia dari proses photosynthesis. Variabel X merah diisi oleh Persamaan Energi Planck (E = hv), di mana energi setara dengan frekuensinya. Masalahnya, ini masalah pertama, sinar matahari mengandung semua tingkat energi cahaya.Â
Bila mengikuti Efek Photolistrik seharusnya hanya kuanta energi tertentu saja yang diserap daun. Jika daun mempunyai mekanisme yang memungkinkannya menyerap semua tingkat energi, kemudian tingkat energi yang berbeda itu dirajut menghasilkan materi yang sama (formaldehida, CH2O), ini sungguh mukjizat.Â
Serta jika hanya kuanta sinar ultraviolt saja yang diserap, maka butuh mekanisme yang lebih rumit bagi tumbuhan untuk menghasilkan misalnya beragam warna dan motif daun. Ini PR besar bagi fisika, kimia, dan biologi untuk secara tuntas menjelaskannya.
Masalah kedua, photosynthesis mengubah energi menjadi materi sehingga lebih tepat menggunakan Persamaan Energi Einstein (E = mc2) ketimbang Persamaan Energi Planck.Â
Persamaan Energi Planck walaupun menggambarkan mekanisme dalam Mekanika Kuantum, lebih cenderung merupakan perubahan frekuensi menjadi energi, atau perubahan satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Ini berbeda dengan Persamaan Energi Einstein di mana energi setara dengan massanya, energi bisa dihasilkan dari massa dan massa pun dapat dibentuk dari energi, dalam hal ini energi photon.Â
Persamaan Energi Einstein familiar digunakan dalam Reaksi Nuklir, baik Reaksi Fisi maupun Reaksi Fusi. Jika photosynthesis adalah bentuk lain dari Reaksi Fusi Nuklir, maka ini menjadi "mukjizat" lainnya dari tumbuhan. Wow banget, sebuah Reaktor Fusi Nuklir pada selembar Daun Kelor.
Masalah ketiga, proses photosynthesis tidak sesederhana persamaan di atas. Ini melibatkan bukan saja Mekanika Kuantum (hv) dan Kimia Hidrokarbon (CH2O), tapi juga Genetika. Jembatan dari ketiga variabel ini belum sepenuhnya ditemukan dan dipahami. Ini "mukjizat" lain dari tumbuhan.
Masalah keempat, dengan proses yang sedemikian rumit itu apakah tumbuhan hanya menghasilkan sesuatu yang sepele dan tidak berharga? Tentu tidak. Peran tumbuhan sebagai penghasil oksigen, sumber pangan dengan segala keanekaragaman nutrisi dan rasanya, sumber obat dengan segala keanekaragaman khasiatnya, dan hiasan dengan segala keanekaragaman bentuk, warna, motifnya itu bukan saja belum sepenuhnya terungkap, tapi juga tidak tergantikan. Sekali lagi, tidak tergantikan.