Saya termasuk orang yang kaget ketika menyaksikan warga Inggris asli dan pendatang berduyun-duyun ingin melihat prosesi perkawinan Pangeran William dan Catherine Middleton Jumat ini (29/4). Apa yang terjadi dengan mereka warga Kerajaan Inggris di abad modern ini? Di era ketika bentuk negara demokrasi dan republik menjadi pilihan. Di zaman politik citra dipentingkan para penguasa.
Mengapa mereka begitu antusias? Bahkan mereka mau duduk berpanas dan dingin di depan Gereja Westminster Abbey untuk menyaksikan pangeran yang dihormati mereka. Apakah ini sekedar kegilaan saja? Ataukah mereka ini sejatinya memang mencintai dan menghormati keluarga kerajaan apapun yang mereka lakukan? Apapun skandal yang sebagian sudah dilakukan mereka?
Ataukah mereka dari lubuk hati terdalam hanya ingin mengungkapkan kegembiraan? Ingin berbagi rasa kebahagiaan? Ingin berterima kasih atas kehadiran Ratu atau Raja yang membuat neger ini aman, tidak ada bentrokan warga dan saling membenci diantara mereka?
Di depan Istana Buckingham juga sudah berjejer tenda pada Kamis sore (28/4) sehari menjelan puncak pernikahan William-Kate. Sebagian tampaknya ingin menumpahkan kegemibraan dalam sebuah pesta rakyat di depan Istana.
Banyak pertanyaan yang muncul di kepala ini ketika melihat langsung sikap-sikap emosional mereka, sikap mereka yang memancarkan kegembiraan, keharuan dan kebanggaan. Mungkin diantara para pengunjung bisa menjawab sebagian pertanyaan ini.Â
Bahkan lebih tidak mengerti ketika ribuan personil media massa dengan berbagai bahasa iktu dalam "kegilaan" ini: menyaksikan pernikahan William-Kate. Merekalah yang kemudian memancarkan siaran ke seluruh dunia, katanya ditontont dua miliar manusia di muka bumi.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI