Mohon tunggu...
Asep S Solikhin
Asep S Solikhin Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Guru Hoby menulis "khoirunnasi anfa'uhum linnas"

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Hikmah di Balik Gerhana Matahari

20 April 2023   23:56 Diperbarui: 21 April 2023   00:00 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: https://lirboyo.net/

Menjelang akhi r Ramadhan tahun ini Allah swt menunjukkan satu ayat qauniyah-Nya sebagai wujud  Kemaha Kuasaan-Nya yaitu fenomena gerhana matahari hybrid. Ayat qauniyah adalah ayat atau tanda-tanda keberadaan Allah swt berupa fenomena alam yang bisa diperhatikan oleh manusia. Ayat-ayat itu bisa berupa pergantian siang dan malam, terbitnya matahari dari ufuk timur dan tenggelam di arah barat, penciptaan langit, bumi, hewan tumbuhan dan fenomena-fenomena alam lainnya.

Gerhana matahari atau gerhana bulan adalah salah satu bukti ayat qauniyah Allah swt. Peristiwa ini adalah kehendak-Nya yang sengaja ditunjukkan kepada umat manusia. Sebagai umat Islam yang menemui peristiwa ini maka kita dianjurkan menjalankan sunnah Rasulullah saw yaitu dengan mendirikan salat gerhana matahari atau disebut juga dengan salat kusuf.

Salat kusuf adalah salat dua rakaat yang dilakukan ketika terjadi gerhana matahari. Hukumnya sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Salat kusuf ini agak berbeda dengan salat pada umumnya. Letak perbedaannya adalah pada rukuknya. Jika pada salat biasa rukuk hanya dilakukan 1 kali dalam setiap rakaat, tetapi dalam salat kusuf rukuknya 2 kali dalam satu rakaat. Sehingga dalam dua rakaat dilakukan 4 kali rukuk.

Peristiwa gerhana matahari pun pernah terjadi pada masa Rasulullah saw masih hidup. Dan saat itu bertepatan dengan wafatnya putra beliau yang bernama Ibrahim. Kemudian para sahabat mengait-ngaitkan peristiwa gerhana matahari yang terjadi kala itu dengan meninggalnya putra Rasulullah saw tersebut. Melihat reaksi para sahabat menyikapi peristiwa gerhana saat itu, kemudian Rasulullah saw bergegas mengambil air wudu lalu menyeru kepada para sahabat untuk mendidirkan salat gerhana (kusuf). Selesai salat, Rasulullah saw naik mimbar dan berkhutbah.

Dalam sabdanya Rasulullah saw mengingatkan bahwa peristiwa gerhana matahari ataupun gerhana bulan sungguh bukan karena wafatnya seseorang dan bukan pula karena hidupnya seseorang. Peristiwa gerhana adalah satu bukti kemahakuasaan Allah swt yang ditampakkan pada uat manusia. Rasulullah saw menyeru agar mendirikan salat dan memperbanyak zikir kepada Allah swt ketika terjadi peristiwa gerhana.

Oleh karena itu hendaknya kitahadirkan rasa takut kepada Allah swt saat terjadinya gerhana ini. sungguh peristiwa ini adalah satu pengingat akan adanya hari kiamat. Hendaknya kita takut akan Azab Allah swt yang akan ditimpakan kepada siapa saja yang bermaksiat dan berdosa.

Maka dari itu,mari kita tingkatkan taqwa , lebih mendekat kepada Allah swt. Segera bertaubat dengan sebenar-benar taubat. Menyesali segala perbuatan maksiat dan bertekad untuk tidak mengulanginya di masa mendatang. Ikuti dengan memperbanyak amal kebaikan.

Semoga kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa gerhana matahari yang terjadi pada hari menjelang Ramadhan tahun 1444 H ini. Semoga peristiwa gerhana ini semakin bisa meningkatkan keimanan dan ketawaan kita kepada Allah swt. Serta dengan ini kita semakin takut kepada siksa Allah swt dan karenanya kita semakin menjauh dari perilaku dosa dan maksiat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun