Mohon tunggu...
Asep S Solikhin
Asep S Solikhin Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Guru Hoby menulis "khoirunnasi anfa'uhum linnas"

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Waspada

27 Maret 2023   22:22 Diperbarui: 27 Maret 2023   22:42 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puasa ramadhan yang dijalankan dengan baik akan membentuk pelakunya menjadi pribadi bertaqwa. Bagaimana kriterianya? Berikut ulasannya:

  • Selalu ingat dan waspada

    Orang yang beriman dan bertaqwa akan selalu berupaya untuk senantiasa memelihara hubungan baik dengan Allah swt. Senantiasa siap sedia dan waspada menjaga diri agar tidak terperosok jatuh ke lembah maksiat. Meski, ditengah kewaspadaan itu terkadang datang godaan yang memancing kelalaian. Dan dikala kelalaian itu melanda, saat itu pula setan datang menggoda.

    Saya ingin menganalogikan dengan seorang "penglajo" yang senantiasa waspada dan berhati-hati ketika memacu si kuda besinya. Ditengah konsentrasinya mengendara, sesekali datang rasa kantuk yang datang tiba-tiba. Jika ia tidak lekas sadar, ia bisa saja jatuh ke bahu jalan, masuk parit, sawah atau bahkan jurang. Dan yang tak kalah parah adalah bisa saja ia menabrak pengendara lain di depan atau disampingnya. Rasa kantuk itu adalah godaan yang datang ditengah kewaspadaan.

    Ingat dan waspada adalah hakikat ketaqwaan. Maka orang yang bertaqwa tidak akan mudah terjerumus ke lembah dosa, tidak akan mudah tergoda bujuk manis setan yang menggiurkan hingga meluluhlantakkan keimanan. Karena ketika godaan itu menghampiri, ia akan segera kembali ingat.

    Allah swt menyatakan : "Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya) " [Q.S Al A'raf : 201]

    Imam Jalalain mengatakan terkait ayat ini bahwa orang-orang yang bertaqwa itu apabila terkena was-was dari setan, mereka segera ingat akan siksa Allah swt dan pahala-Nya. Maka ketika itu mereka dapat melihat perbedaan antara perkara yang hak dan yang batil, lalu mereka kembali kepada jalan yang hak.


  • Tingkat kewaspadaan tertinggi seorang hamba adalah senantiasa khawatir dan cemas akan murka dan azab Allah swt, sehingga dengan itu ia senantiasa ingat dan terus meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada Allah swt.

    2. Selalu berhusnuzan kepada Allah swt

    Bagi orang yang bertaqwa, segala apa yang diberikan oleh Allah swt di kala hidup di dunia ini adalah kebaikan, tidak ada satupun yang buruk. Bahkan bencana yang menimpanya pun dianggap kebaikan, karena ia yakin akan selalu ada hikmah yang bisa diambil dari datangnya bencana. Kesulitan hidup yang dihadapi adalah cara Allah swt untuk mendidiknya menemukan jalan kemudahan di kemudian hari. Kemiskinan bukanlah hukuman, akan tetapi jalan hidup menuju kesejahteraan hidup kelak di akhirat. Oleh karenanya segala ragam kesengsaraan hidup yang dialami dijalani dengan ikhlas, lapang dada, tanpa keluh kesah. Di setiap detik hembus nafasnya dilalui dengan mengingat kebaikan Allah swt.

    Dunia dijadikan batu loncatan untuk meraih puncak kebahagiaan hidup yang sejati. Dijalani hidup di dunia ini dengan kebaikan demi kebaikan, karena mereka yakin akan kebenaran janji Allah swt bahwa kebaikan yang mereka lakukan pasti akan mendapat balasan kebaikan pula. Jika tidak di dunia ini pastinya kelak di akhirat.

    Karatkter taqwa ini digambarkan oleh Allah swt dengan jelas dalam firman-Nya: "Dan dikatakan kepada orang yang bertaqwa, "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Kebaikan". Bagi orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (balasan) yang baik. Dan sesungguhnya negeri akhirat pasti lebih baik. Dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertaqwa." (Q. S An-Nahl : 30)

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Kurma Selengkapnya
    Lihat Kurma Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun