Mohon tunggu...
Asep S Solikhin
Asep S Solikhin Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Guru Hoby menulis "khoirunnasi anfa'uhum linnas"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menulis Itu Mudah

15 Februari 2022   18:05 Diperbarui: 15 Februari 2022   18:08 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: olahan dari canva.com

Menulis itu mudah? Iya. Hanya mereka yang belum pernah menulis yang menganggap menulis itu sulit. Atau, mereka sudah bisa menulis tapi belum terbiasa menulis.

Kalo sekedar nulis mah bisa, tapi biar tulisannya enak dibaca bagaimana caranya? Setiap mau nulis, kok idenya nggak datang-datang ya? Gimana cara menemukan ide menulis? Mungkin itu sebagian pertanyaan bagi yang belum terbiasa menulis. Iya nggak?

Saya pernah mengikuti pelatihan belajar menulis bersama PGRI. Salah satu narasumbernya menyampaikan untuk bisa menghadirkan ide-ide menulis maka yang perlu dilakukan adalah menulis saja dulu, nanti ide itu akan datang ketika sudah menulis. Nah, terjawab ya...mengapa ide menulis gak datang-datang...karena Anda belum mulai menulis. Jangan menunggu ide itu datang, baru mulai menulis, tapi menulislah dulu maka ide itu akan datang ketika menulis. Nggak percaya? Buktikan saja dulu...

Mau buktikan gimana, mau nulis apa coba? Menulis itu bisa dimulai dari sesuatu yang dekat dengan kita. Menuliskan tentang apa yang kita lihat. Menulis tentang yang kita dengar. Menulis yang kita alami dan rasakan.

Untuk apa nulis, kurang kerjaan aja! Mungkin itu respon dari sebagian orang yang nggak suka menulis atau belum pernah menulis. Nggak apa-apa sih, semua orang bebas berpendapat kok. Hidup adalah pilihan, tidak ada paksaan. Bebas. Jadi mau nulis atau tidak itu juga plihan. Tapi bagi yang ingin menulis, tentunya ada alasan yang melatarbelakangi mengapa harus menulis, gitu ya? Nah, ini pun bebas. Motivasi apa yang membuat kita menulis, tentukan sebelum menulis biar tambah semangat menulisnya. Nulis karena hoby...silahkan! Nulis karena ingin dapat duit ... silahkan! Atau motivasi lainnya. Misal bagi seorang guru menulis adalah bagian dari tuntutan profesi. Kalau guru nggak mau nulis maka jenjang karirnya akan stagnan, gak bisa naik pangkat dan lain sebagainya. Punya motivasi menulis karena tuntutan pekerjaan juga boleh kok, nggak salah.

Kalau motivasi menulisnya karena yang saya sebutkan terakhir itu, maka sebaiknya tentukan dulu jenis tulisan yang akan dihasilkan. Apakah ingin menulis fiksi atau non fiksi. Jenis tulisan fiksi yang bisa ditulis oleh guru diantaranya adalah puisi, cerpen dan novel. Sedangkan tulisan non fiksi bisa berupa PTK, best practice, tulisan ilmiah populer, jurnal ilmiah, buku dibidang pendidikan, buku pelajaran, buku pedoman guru, makalah ilmiah, tinjauan ilmiah dan lain sebagainya.

Apakah dengan menulis, maka guru harus meningggalkan tugas utamanya mengajar untuk melakukan penelitian? Tentu saja tidak. Semua jenis tulisan yang bisa ditulis oleh guru itu sumbernya bisa berasal dari semua yang ada di sekitar guru. Menuliskan apa yang dialami dan dirasakan guru ketika mengajar di kelas. Menceritakan kejadian yang menimpa siswa ketika pelajaran berlangsung. Berkisah tentang kegiatan sehari-hari ketika sedang istirahat, ketika bercengkrama siswa atau guru lain. Semuanya bisa menjadi sumber atau ide menulis. Dan semuanya bisa dijadikan tulisan yang bisa dinilaikan menjadi angka kredit guru, entah itu bisa menjadi puisi, cerpen, novel, atau bisa jadi PTK, best practice, tulisan ilmiah popular dan lain sebagainya.

Masih nggak percaya? Buktikan saja dulu...coba tuliskan apa yang Anda alami hari ini. Tuliskan saja nggak usah memikirkan tulisan Anda itu enak dibaca atau tidak. Terus saja menulis, abaikan kebenaran tatabahasa, kosakata atau ejaan-nya. tulislah terus sampai apa yang Anda alami dan rasakan hari ini tertumpah semua dalam tulisan Anda. Yuk....nulis

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun