Al-Qur'an yang terdiri atas 114 surat dan 6.236 ayat diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas. Meski demikian urutan surat dalam al-Qur'an itu tidak menunjukkan urutan turunnya surat. Sebagaimana dikemukakan oleh jumhur ulama bahwa wahyu pertama yang diturunkan oleh Allah Swt adalah surat al-'Alaq ayat 1-5, namun dalam al-Qur'an surat ini berada diurutan ke-95. Kebanyakan ayat-ayat al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur, tidak utuh satu surat. Akan tetapi surat al-Fatihah diturunkan utuh langsung satu surat sekaligus, dan ia termasuk surat yang pertama diturunkan secara utuh satu surat penuh. Seperti yang dinyatakan oleh Hamka bahwa "al-Fatihah sebagai surat yang terdiri atas tujuh ayat, ialah surat lengkap yang pertama sekali turun di Mekkah"
Kemudian Hamka menyampaikan dalam tafsir Al-Azhar nama lain dari surat al-Fatihah menurut para ulama:
- Al-Fatihah
Nama al-Fatihah adalah nama yang telah dikenal sejak awal nubuwat/kenabian Nabi Muhammad Saw. Al-Fatihah artinya Pembukaan
- Fatihatul Kitab
Surat al-Fatihah disebut juga dengan nama Fatihatul Kitab yang artinya pembukaan kitab. Karena memang kitab al-Qur'an dibuka dan diawali dengan surat al-Fatihah. Surat ini ditulis pertama di dalam mushaf al-Qur'an dan tentunya dibaca pertama kali ketika tilawah Qur'an.
- As-Sab'ul Matsani
Dalam surat al-Hijr ayat 87 disebutkan: "walaqod aatainaaka sab'an  minal matsaanii...". "Dan sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang (dibaca) berulang-ulang...". Menurut Ibnu Katsir yang dimaksud tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang adalah surat al-Fatihah yang terdiri dari tujuh ayat yang diulang-ulang ditiap rakaat salat baik salat fardu maupun salat sunah.
- Ummul Kitab
Dalam surat Ali-Imran ayat 7 disebutkan: "huwallazii anzala 'alaikalkitaaba minhu aayaatun muhkmaatun hunna ummul kitaabi wa ukhoru mutasyaabihaatun" "Dialah yang menurunkan kitab (al-Qur'an) kepadamu (Muhammad), diantaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok kitab (al-Qur'an) dan yang lain mutasyabihat". Ummul kitab artinya induk dari al-Kitab. Menurut Imam Bukhori di dalam permulaan tafsirnya, yang dimaksud Ummul Kitab adalah al-Fatihah. Karena surat ini yang pertama kali di tulis dalam mushaf al-Qur'an dan dibaca peratama kali dalam salat.
- Ummul Qur'an
Ummul Qur'an artinya ibu dari seluruh isi al-Qur'an. Rasulullah Saw bersabda: "hiya ummul qur'aani wahiya faatihatul kitaabi wahiyassab'ul matsaani" "Ia adalah ibu al-Qur'an, dan ia adalah Fatihatul-Kitab, dan ia adalah tujuh yang diulang-ulang.
- Al-Kanz
Al-Kanz artinya perbendaharaan. Menurut Ali bin Abi Thalib surat al-Fatihah ini diturunkan dari perbendaharaan Arsy
- Al-Wafiyah
Al-Wafiyah artinya yang melengkapi. Surat al-Fatihah disebut al-Wafiyah karena seluruh syariat lengkap yang disampaikan dalam al-Qur'an tersimpul dalam surat al-Fatihah.
- Al-Hamd
Al-Hamd artinya puji-pujian. Diberi nama al-Hamd, karena surat al-Fatihah diawali dengan puji-pujian kepada Allah Swt.
- Ash-Shalah
Ash-Shalah artinya salat. Diberi nama ash-Shalah karena salat tidak dianggap sah apabila tidak membaca surat al-Fatihah.
- Al-Waqiyah
Al-Waqiyah artinya pemelihara dari kesesatan. Diberi nama al-Waqiyah karena surat al-Fatihah mencukupi surat-surat yang lain, sementara surat-surat yang lain dalam al-Qur'an tidak mencukupi kalau tidak dikaitkan dengan surat al-Fatihah.
Kemudian Hamka pun mengurai pendapat yang menguatkan bahwa sebutan-sebutan yang disematkan kepada surat al-Fatihah itu memang sesuai dengan inti kandungannya yang menjadi pokok dari segala ajaran al-Qur'an yakni tauhid. Dalam al-Qur'an akan diurai berulang-ulang mengenai sifat Allah Swt yang Maha Terpuji dan segala puji-pujian hanya pantas ditujukan kepada-Nya. Dengan sifatnya yang Rabbun, Rahman dan Rahim yakni pemelihara, pengasuh, pendidik dan penyubur, Yang Pemurah Penyayang. Segala sifat Allah Swt tersebut menegaskan betapa erat pertalian antara sang Khaliq dengan makhluk-Nya.
Al-Qur'an pun mengandung berita peringatan akan adanya hari kiamat, hari pembalasan, hari berbangkit, adanya kehidupan setelah mati, surga dan neraka, semua itu tersimpul dalam ayat "Maliki yaumiddin". Untuk menghadapi hari yang kekal abadi itu maka diberilah manusia kesempatan untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan hanya menujukan peribadatan kepada Allah Swt semata, tidak diperkenankan ibadah kepada yang lain. Inilah inti dari tauhid. Tak ada yang berhak disembah dan dimintai pertolongan kecuali hanya Allah Swt. Ajaran ini tersimpul dalam ayat "Iyyaka na'budu waiyyaka nasta'in".
Kemudian dalam menjalani kehidupan di dunia fana ini yang terpenting adalah menggapai ridha Allah Swt. Dengan ini Allah Swt melalui al-Qur'an menunjukkan jalan terang yang harus ditempuh dengan mengutus para Rasul yang membawa syariat jalan lurus yang harus ditempuh manusia agar salamat dunia akhirat. Uraian tentang ini banyak tersebar dalam al-Qur'an dan tersimpul dalam ayat "ihdinas shiratal mustaqim".
Al-Qur'an pun mengandung kabar gembira bagi mereka yang menempuh jalan kebajikan. Yang menenempuh jalan taat, sehingga mereka akan meraih surga-Nya kelak. Mengenai ini tersimpul dalam ayat "sirathal lazina an'amta 'alaihim". Kemudian al-Qur'an pun berisi peringatan azab bagi mereka yang mengabaikan seruan-Nya. Diurai pula kisah-kisah umat terdahulu yang binasa, hancur dan dimurkai karena mengambil jalan sesat. Semua itu disimpul ringkas dalam ayat "maghdubi 'alaihim waldhdhalin".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H