Dari Kebun ke Peristirahatan Terakhir
Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh.' (QS. An-Nisa: 78)
Hidup dan matinya seseorang adalah bagian dari takdir Ilahi, sebuah ketetapan yang telah tertulis sejak zaman azali (sebelum ia dilahirkan). Kematian, merupakan takdir (mubram/ghair mu'allaq) yang berada di luar kendali manusia.
Dalam keimanan, manusia diajarkan untuk menerima setiap keputusan Allah dengan lapang dada, karena setiap jiwa akan hidup dan mati sesuai dengan ketetapan yang telah digariskan oleh-Nya, yang selalu mengandung hikmah di baliknya.
Matinya seseorang terjadi melalui berbagai jalan dan keadaan, sering kali menjadi misteri yang tak terjangkau oleh akal manusia. Ada yang meninggal dalam keheningan tidur, tanpa tanda-tanda sebelumnya, sementara yang lain berpulang melalui sakit panjang yang menguji kesabaran.Â
Sebagian menemui ajalnya dalam kecelakaan yang mendadak, ada pula yang menghembuskan nafas terakhir dengan tenang, dikelilingi oleh keluarga tercinta.Â
Setiap kematian adalah takdir yang telah ditentukan oleh Allah, mengajarkan bahwa hidup ini penuh dengan ketidakpastian dan setiap jiwa akan kembali kepada-Nya dalam waktu dan cara yang telah digariskan.
Kabar Duka Merubah RencanaÂ
Hari ini saya telah merencanakan untuk pergi ke kebun, merawat pohon-pohon sawit yang baru saya tanam sekitar enam bulan lalu. Namun, rencana itu berubah ketika kabar duka tiba. Seorang tetangga meninggal dunia akibat kecelakaan.Â
Tanpa pikir panjang, saya membatalkan rencana ke kebun dan segera pergi untuk bertakziyah, berbagi duka dan memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum serta menguatkan keluarga yang ditinggalkan.
Apa Sebenarnya yang Terjadi
Karena kabar tentang kecelakaan itu beragam dan simpang siur, saya merasa perlu mencari informasi yang lebih akurat. Untuk itu, saya memutuskan menghampiri paman korban, yang saya yakini mengetahui lebih banyak tentang kejadian tersebut, dan bertanya langsung kepadanya agar mendapat penjelasan yang valid.