Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Kebun ke Peristirahatan Terakhir

26 Desember 2024   11:05 Diperbarui: 26 Desember 2024   11:05 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat Jenazah akan diberangkatkan ke peristirahatan terakhir (Dokpri)

Dari Kebun ke Peristirahatan Terakhir

Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh.' (QS. An-Nisa: 78)

Hidup dan matinya seseorang adalah bagian dari takdir Ilahi, sebuah ketetapan yang telah tertulis sejak zaman azali (sebelum ia dilahirkan). Kematian, merupakan takdir (mubram/ghair mu'allaq) yang berada di luar kendali manusia.

Dalam keimanan, manusia diajarkan untuk menerima setiap keputusan Allah dengan lapang dada, karena setiap jiwa akan hidup dan mati sesuai dengan ketetapan yang telah digariskan oleh-Nya, yang selalu mengandung hikmah di baliknya.

Matinya seseorang terjadi melalui berbagai jalan dan keadaan, sering kali menjadi misteri yang tak terjangkau oleh akal manusia. Ada yang meninggal dalam keheningan tidur, tanpa tanda-tanda sebelumnya, sementara yang lain berpulang melalui sakit panjang yang menguji kesabaran. 

Sebagian menemui ajalnya dalam kecelakaan yang mendadak, ada pula yang menghembuskan nafas terakhir dengan tenang, dikelilingi oleh keluarga tercinta. 

Setiap kematian adalah takdir yang telah ditentukan oleh Allah, mengajarkan bahwa hidup ini penuh dengan ketidakpastian dan setiap jiwa akan kembali kepada-Nya dalam waktu dan cara yang telah digariskan.

Kabar Duka Merubah Rencana 

Hari ini saya telah merencanakan untuk pergi ke kebun, merawat pohon-pohon sawit yang baru saya tanam sekitar enam bulan lalu. Namun, rencana itu berubah ketika kabar duka tiba. Seorang tetangga meninggal dunia akibat kecelakaan. 

Tanpa pikir panjang, saya membatalkan rencana ke kebun dan segera pergi untuk bertakziyah, berbagi duka dan memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum serta menguatkan keluarga yang ditinggalkan.

Apa Sebenarnya yang Terjadi

Karena kabar tentang kecelakaan itu beragam dan simpang siur, saya merasa perlu mencari informasi yang lebih akurat. Untuk itu, saya memutuskan menghampiri paman korban, yang saya yakini mengetahui lebih banyak tentang kejadian tersebut, dan bertanya langsung kepadanya agar mendapat penjelasan yang valid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun